JAKARTA, Today – MotoGP 2017 dipastikan tiÂdak akan digelar di sirkuit Sentul, Jawa Barat. Presiden RI Joko Widodo meminta agar venÂue MotoGP untuk ditinjau ulang. Ada tiga loÂkasi yang dijadikan opsi penganti Sentul.
Peluang untuk tidak menggunakan sirkuit Sentul dan menggantinya dengan membanÂgun sirkuit baru sudah pernah dilontarkan oleh Menpora Imam Nahrawi.
Kala itu, Imam menyebut, kans Sentul (jadi venue MotoGP) memang besar, namun tak menutup peluang membangun lintasan baru. Terlebih, hak kepemilikan sirkuit SenÂtul bukan milik negara.
Belakangan sirkuit Sentul akhirnya diÂpilih karena dinilai sudah lengkap dengan fasilitas, hanya tinggal direnovasi. Selain itu, sirkuit Sentul pernah dijadikan tuan rumah MotoGP 1996-1997.
Menpora juga telah melakukan penanÂdatanganan Letter of Intent (LOI) yang diÂlakukan di sirkuit Sentul, pada tahun lalu.
Opsi untuk meninjau lokasi dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo pada Rapat TerÂbatas (Ratas) di Istana, 11 Januari lalu.
Pernyataan itu diperkuat oleh skema pembiayaan untuk renovasi sirkuit diperÂkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 150 miliar, serta event fee sebesar 23,4 juta dolar AS (bertahap), yang sampai saat ini belum ditemukan skema pembayarannya.Namun faktanya, anggapan masyarakat keÂliru. Jika Indonesia terpilih untuk menggelar MotoGP pada 2017, bukan Sirkuit Sentul yang digunakan.
Menurut Deputi V Harmonisasi dan KeÂmitraan, Gatot Dewa Broto. Ia mengatakan rencananya membuat sirkuit baru di daerah Jawa Barat. Namun masih belum jelas di daeÂrah mana lintasan tersebut akan dibangun.
“Tidak jadi di Sentul. Rencananya akan membuat sirkuit baru di daerah Jawa Barat. Kami belum tahu di mananya,†ujar Gatot keÂpada wartawan yang dihadiri Okezone, Rabu (27/1/2016).
Pernyataan tersebut tak pelak menimÂbulkan tanda tanya besar bagi pecinta MoÂtoGP di Indonesia. Pasalnya Indonesia meÂmiliki rencana agenda masuk MotoGP 2017, dan pembangunan sirkuit itu tidak lah muÂdah.
Hingga saat ini pilihan belum ditetapÂkan. Hanya saja, Gatot menjelaskan jika memilih jalanan di sekitar Stadion GBK akan sulit karena area itu merupakan arena umum yang digunakan untuk masyarakat luas.
Berbeda halnya dengan sirkuit Marina Bay di Singapura maupun di Monte Carlo, Monako, di mana pihak kota penyelengÂgara bisa menjamin setiap kali dipakai unÂtuk umum bisa kembali difungsikan sebagai arena balap.
Begitu pun untuk Palembang dan Jawa Barat, Pemerintah belum bisa memutuskan. Rencananya Jumat pekan ini akan dimatangÂkan kembali.
“Kami belum putuskan, yang jelas ini akan ada pembahasan lebih lanjut dengan Dorna. Palembang memang salah satu opÂtion karena syaratnya itu minimal adalah BaÂrang Milik Negara (BMN).
Tetapi kalaupun ingin di luar Palembang, diusahakan tidak jauh-jauh dari Jakarta,†tanÂdasnya.
(Imam/net)