BOGOR, TODAY — Penghapusan Bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) mulai mendekati final. Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) juga telah mematangkan peleburan ke dalam layanan bus Transjabodetabek.
Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa menÂgatakan, peleburan itu dilakukan menyusul telah tercapainya kesepakatan antara PPD dan PT TransÂportasi Jakarta terkait dengan kerja sama kontrak pembayaran dengan sistem rupiah per kilometer. Menurut Pande, tercapainya kesepakaÂtan antara PPD dan PT Transportasi Jakarta terkait dengan kerja sama kontrak pemÂbayaran dengan sistem rupiah per kilomeÂter akan membuat penumpang hanya perlu membayar tarif Rp 3.500. “Rute APTB yang kita layani juga akan dihitung rupiah per kiÂlometer. Jadi, tidak akan ada lagi PPD APTB, semuanya akan dihitung sebagai TransjaboÂdetabek,†kata dia saat dihubungi, Jumat (22/1/2016).
Selain menjalankan layanan bus TranÂsjabodetabek, PPD juga tercatat sebagai salah satu operator layanan bus APTB. AdaÂpun jumlah bus yang dimiliki ada sekitar 15 unit. Rute yang mereka layani adalah BekaÂsi-Dukuh Atas.
Meski layanan APTB dihapus, Pande menyebut kemungkinan rute tersebut maÂsih akan mereka layani. “Jadi rute yang akan kita layani dengan rupiah per kilometernya adalah rute yang sudah kita layani selama ini,†ujar dia.
Perum PPD juga telah menyusun rute-rute baru untuk layanan Transjabodetabek. JumÂlahnya mencapai 16 rute. Penambahan rute-rute baru dilakukan setelah PPD mendapatkan tambahan 600 bus bantuan dari Kementerian Perhubungan pada 21 Januari.
Pande Putu Yasa juga mengatakan, denÂgan penambahan 16 rute baru ini, keseluÂruhan rute layanan transjabodetabek akan berjumlah 20 rute.
Ia memastikan, penumpang yang naik bus di ke-20 rute ini hanya dikenakan tarif Rp 3.500, tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan. “Cukup bayar Rp 3.500, berlaku tidak hanya yang berangkat dari kawasan penyangga ke Jakarta, tetapi juga arah seÂbaliknya,†kata dia.
Sebagai informasi, saat ini layanan TranÂsjabodetabek baru melayani empat rute, yakni dari Harapan Indah (Bekasi)-Pasar Baru, Depok-Grogol, Ciputat (Tangsel)-Blok M, dan Poris Plawad (Tangerang)-Kemayoran.
Penumpang pun masih harus mengeÂluarkan biaya tambahan jika naik dari luar jalur transjakarta. Besarannya antara Rp 8.000 dan Rp 10.000. Namun, pekan lalu, PPD dan PT Transportasi Jakarta mencapai kesepakatan untuk pembayaran dengan sistem rupiah per kilometer.
Dengan sistem ini, pemasukan untuk PPD akan dibayarkan oleh PT Transjakarta. Adapun penumpang transjabodetabek hanÂya cukup membayar Rp 3.500 dengan cara non-tunai seperti yang diterapkan dalam layanan Transjakarta.
Pande mengaku belum dapat memastiÂkan tanggal pengoperasian 600 bus dengan tarif Rp 3.500 itu. Namun, ia memasang tarÂget bahwa semuanya sudah bisa direalisasiÂkan pada Februari mendatang. “Tergantung kecepatan pengurusan surat-suratnya. KaÂlau cepat, Februari nanti semuanya sudah bisa jalan,†tandasnya.
Sementara di Bogor, saat ini juga telah ada Bus Transpakuan Kota Bogor yang telah beroperasi sebanyak 60 unit. Namun, seÂjauh ini, bus ini belum beroperasi secara optimal lantaran keterbatasan rute.
(Yuska Apitya Aji)