sekolah-motor-cros--(1)PERKEMBANGAN olahraga ekstrem sedang meningkat, salah satunya yang paling banyak digemari adalah Motocross.

Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]

Melihat antusias yang tinggi membuat Perusa­haan helm kenamaan Cargloss mulai melirik bisnis baru kearah sana, dengan mendirikan sekolah bagi atlet yang hoby membalap mo­tocross.

“Baru satu tahun berdiri, dengan brand nama Cargloss Motorcross Institute, tapi pembalap yang masuk merupakan juara di kejurnas,” ujar pemilik sekolah Motocross Cargloss Erick Saputra kepada Bogor Today, Rabu (20/1/2016).

Ia mengatakan walau terhitung baru muridnya saat ini su­dah mencapai 20 orang dan itu berasal dari segala tinggakan mulai dari usia dini hingga dewasa.

Di sekolah ini mereka diajarkan bagaimana menjadi pem­balap profesional baik itu skill hingga pola hidup semua diatur.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kontra Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23

“Acuan kita tetap pada pembalap luar negeri, namun un­tuk tunggangannya dibedakan lewat kelas mulai dari 50, 85 hingga 250 cc,” ungkap Erick.

Instrukturnya sendiri ada tiga orang, dimana mereka meru­pakan pebalap nasional yang sudah malang melintang dalam kejuaraan diantaranya Asep Hendro.

Untuk lama pendidikannya bervariatif, tergantung dari skill yang dimiliki. “Jika tiga bulan sudah terbiasa, kita ikutsertakan dalam kejuaraan untuk melihat keberanian dan kemampuan mereka di lapangan,” imbuhnya.

Terkait perekruitan, kata dia, saat ini masih belum secara terbuka untuk merekruit mereka untuk sekolah disini, barus ekedar melalui temen-temen pembalap saja, sosmed dan lain sebagainya. Tapi kedepan akan dibuka secara terang-terangan.

Adapun kata dia sirkuit yang dimiliki ada dua lintasan, un­tuk motocross sendiri treknya memiliki panjang 2,7 meter, sedangkan flat trek 1,8 meter. “Semuanya berada di belakang pabrik. Rencananya akan ada penambahan untuk trek road race,” jelasnya.

BACA JUGA :  Shin Tae-yong Optimis Timnas Indonesia Menang Lawan Korea

lebih lanjut ia mengatakan, untuk biaya semua terjangkau mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp4,5 juta sebulannya. nantinya mereka latihan satu minggu lima hari, dan itu perlengkapan dan motornya disediakan.

“Tapi bagi mereka yang hanya ingin mencoba dan mau latihan sendiri hanya membayar uang amsuk Rp50.000,” tambahnya.

Dirinya berharap dengan didirikannya sekolah ini bisa menjadi wadah bagi mereka untuk menyalurkan bakatnya dan menjadikan mereka atlet yang potensial untuk nantinya bisa diikutseratakan dalam berbagai event kejuaraan.

============================================================
============================================================
============================================================