Laura Basuki terbilang aktris yang selektif dalam memilih peran yang akan dia mainkan. Ia lebih sedikit tapi bagus, dari pada banyak namun tidak bagus. Makanya sinetron stripping yang syutingnya tak mengenal waktu, dari pagi hari sampai pagi hari lagi, dia hindari. Ia lebih memilih film yang persiapannya panjang dan matang. Ini buÂkan berarti ia anti bermain untuk sinema yang tayang di televisi.
Hesti Amelia
[email protected]
Aku memang lebih banÂyak main film karena film selama ini lebih enjoy. Untuk sinema yang tayang di televisi juga pernah kok, tapi memang tiÂdak banyak,†terang Laura Basuki.
Main film pun ia tak mau banÂyak-banyak. “Dalam berakting saya memang lebih mengutamakan kualitas dari pada kuantitas. Saya tidak menyalahkan orang yang berÂpikir sebaliknya. Itu kan pilihan, siÂlahkan saja. Kalau saya seperti ini, tak mau banyak tapi berkualitas,†ujar Laura.
Lewat film yang ia perankan, apalagi film “Love & Faith†yang belum lama ini ia mainkan, Laura Basuki banyak belajar tentang keÂhidupan dan cinta. “Saya amat kagum dengan sosok Ibu Lim Kwei Ing sebagai istri Pak Kwee Tjie Hoei. Kekuatan cinta membuat mereka sukses membangun peÂrusahaan dan juga membina keluarga. Dia adalah sosok istri yang setia dan support suami banÂget,†katanya.
Nampaknya film ini memberikan keÂsan tersendiri bagi Laura. Inilah salah satu alasan menÂgapa istri dari Leo Satrya Sanjaya mau terlibat dalam film yang bersetting taÂhun 1940-1970-an ini. “Awalnya saya dikasih novelnya dulu seÂbelum diajak terlibat dalam film ini. Wah pikir saya ceritanya bagus dan inspiring banget. Dari sana saya mulai interest untuk terlibat. Makanya saya mau terlibat dalam film yang diangkat dari kisah nyata ini,†pungkasnya. (/Net)