Oleh :Hesti Amelia
[email protected]
Sajian yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari Klappertaart, berbagai jenis pastry, laksa, mie tek-tek, sampai calaÂmari. Harga yang ditawarkan pun cuÂkup beragam, mulai dari Rp 6.500 sampai Rp 150.000. tidak perlu khawatir soal rasa dan kualitas, semua sudah terjamin aman dan menyehatkan.
“Kita bekerja sama dengan koki-koki dari hotel ternama di Kota Bogor, dan juga beberapa Sekolah Pariwisata. MerÂeka menginspeksi soal rasa dan kualitas semua menu yang ada di sini,†jelas Agus Prihanto, Dirut Hotel Salak yang juga penÂgelola Klappertaart Huize kepada Bogor ToÂday
Semua sajian yang ada di Klappertaart Huize merupakan sajian-sajian yang fresh, dibuat dan diÂr a c i k oleh koki-koki yang sudah berpengalaman di bidangnya. “Semuany a kita bikin sendiri, chef-chefnya juga sudah berpengalaman, jadi tidak perlu diragukan lagi,†tegas Agus.
Safira, salah satu pengunjung pun membenarkan apa yang disampaikan Agus. Safira mengatakan bahwa sajian di Klappertaart Huize tidak ada yang “mengganjal†di tengÂgorokan. “rasa klappertaartnya enak, tidak blenger di lidah, dan yang pasti bikin ketagiÂhan,†kata mojang Bogor ini.
Sempat Keliling
Agus mengatakan bahwa Klappertaart Huize ini terinspirasi ketika ia sedang menÂcari sesuatu yang berbeda, namun tetap ada unsur Kota Bogor-nya. Dan, inspirasi untuk membuka usaha Klappertaart Huize ini adalah, dulu Bogor menjadi salah satu tempat istirahat orang-orang Belanda, dan mereka setiap sarapan pagi menyantap makanan seperti pasta, pie, dan juga Klappertaart ini. “Kan dulu Bogor menjadi salah satu alterÂnatif orang Belanda untuk beristirahat dan menetap. Ketika mereka sarapan, salah saÂtunya mereka makan klappertaart ini, dari situlah inspirasinya,†kata Agus.
Pada awal dibuka tahun 2007, Klappertart Huize membuka lapaknya di dekat sekoÂlah pariwisata di Jalan Jalak Harupat. Menurut Agus, dia menjajakan produknya ke konsumen secara langsung. Misalnya ke stasiun, pasar, dan sekolahan. “Kan waktu itu stasiun Bogor masih boleh dagang. Setelah kita lihat respon masyarakat bagus, baru kita memÂbuka lapak tetap. Lalu dibukalah store di Jalan PanÂgrango,’’ kata Agus.
Dengan total karyawan 30 orang, perÂharinya usaha Klappertaart Huize ini dapat menjual 200 hingga 500 buah klapÂpertaart. “Kita dapat menjual 200 buah lebih dihari kerja dan bila libur dapat mencapai 500 buah,†tutur Agus.
Ketika ditanya tentang rahasia bagaimana dapat menjaga eksisÂtensi Klappertaart Huize dari dulu hingga sekarang, Agus menjawab diÂperlukannya standarisasi, penjagaan kualitas dan mutu terhadap produk yang dijual. “Manajemen yang bagus, tetap menjaga kualitas, dan mutu adalah kiat-kiat kami untuk menjaga Klappertaart Huize ini tetap eksis dan tidak ditinggal oleh penggemar kami,†jelas pria berusia 52 tahun ini.