Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun kebijakan di sektor keuangan. Salah satu yang tengah disoroti adalah soal keuntungan di perbankan.
Oleh : Alfian Mujani
[email protected]
OJK akan membatasi Net InterÂest Margin (NIM) perbankan nasional dengan batas maksiÂmal 4%. Hal ini dilakukan agar perbankan di Indonesia mampu bersaÂing di tingkat ASEAN.
Ketua Dewan Komisioner OJK MuÂliaman D Hadad mengatakan, selama ini keuntungan perbankan di Indonesia dinilai terlalu tinggi sehingga kalah berÂsaing dengan perbankan negara-negara tetangga.
“Ini rumusannya sedang kita susun, pada waktunya sudah kami siapkan. Karena kita juga begini, ada keperluan bahwa perbankan nasiÂonal atau ekonomi naÂsional perlu memiliki daya saing memaÂdai di tingkat ASEÂAN,†ujarnya saat ditemui di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Lebih jauh MuÂliaman menjelasÂkan, sebagai perÂbandingan, saat ini NIM perbankan di Thailand berkisar di 3%-4%, semenÂtara di Indonesia masih jauh lebih tinggi. Agar bisa bersaing, Muliaman ingin perbankan di Indonesia juga bisa menerapkan NIM yang lebih rendah, minimal sama dengan Thailand.
“Jadi saya, keÂmudian atau kita semua membandÂing-bandingkan, tentu saja kita ingin margin inÂdustri perbankan nasional juga bisa comparable denÂgan negara-negara ASEAN yang lain. Jadi arahnya memang kita akan melihat apa yang ada di Thailand. Kita dalam waktu satu-dua tahun ini akan menuju margin ke arah Thailand, sekitar 3%-4%,†jelas Muliaman.
Di samping itu, Muliaman juga meminta kepada perbankan agar bisa menurunkan suku bunga kreditnya. Penurunan suku bunga kredit ini tidak lantas membuat perbankan kehilangan keuntungan. Ini justru akan mendorong tingginya penyaluran kredit.
“Kita harap bunga kredit juga terus bisa turun. Tentu saja dengan penurunan bunga kredit ini, kemuÂdian jangan ditafsirkan seolah-olah keÂmudian nanti keuntungan bank akan berkurang. Nah, ini yang perlu juga kita yakini, penurunan suka bunga kredit ini kita harapkan akan mampu memperÂluas juga basis mereka, juga yang akan menerima kreditnya. Sehingga kemuÂdian bank tetap memiliki keuntungan besar,†imbuh Muliaman. (dtc)