BOGOR TODAY – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor meng­gelar audiensi dengan Walikota Bogor terkait Sensus Ekonomi 2016 di Balaikota Bogor, kemarin. Sensus ekonomi ini merupakan sensus 10 tahunan yang akan mendata potensi perekonomian di Kota Bogor. Ada kategori ter­baru dalam pendataan tahun ini berupa pendataan terhadap pen­gusaha bisnis online yang sebel­umnya tidak ada di 2006.

Kepala BPS Kota Bogor, Budi Hardiyono, mengatakan, Sen­sus Ekonomi 2016 ini bertujuan untuk mengetahui karakteris­tik ekonomi di masing-masing wilayah. Dengan jumlah lapan­gan 1354 orang, pendataan ini ditujukan bagi seluruh pelaku ekonomi. Sebut saja, rumah tangga, perusahaan, perdagan­gan, rumah sakit, hotel, restau­ran, sekolah, panti sosial, pasar hingga rumah ibadah. “Pertan­yaanya hanya soal pendapatan dan pengeluaran dalam sebulan saja. Kami berharap responden memberi jawaban yang jujur karena data ini untuk kebijakan ekonomi,” ujar Budi, kemarin.

BACA JUGA :  Resep Membuat Udang Saus Tiram ala Restoran Untuk Menu Buka Puasa yang Nikmat

Menurut Budi, pendataan Sensus Ekonomi kerap kali men­galami kendala dari beberapa perusahaan besar yang enggan memberikan informasi data-datanya. Padahal dalam Undang- Undang Dasar Nomor 16 tahun 1997 sudah dijelaskan respond wajib menjawab pertanyaan dari petugas atau akan dikena­kan denda Rp 100 juta. “Kalau kami lebih banyak memakai cara persuasif sehingga responden bisa lebih terbuka. Sekarang saja kami sudah bergerak melakukan audiensi ke beberapa perusa­haan dan toko-toko,” jelas Budi.

BACA JUGA :  Duet Jaro Ade - Anang Hermansyah, Golkar Kabupaten Bogor Akan Lakukan Ini Pasca Idulfitri

(Yuska Apitya)

============================================================
============================================================
============================================================