Penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 7% membuka peluang penurunan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) saat ini sedang berhitung untuk menurunkan suku bunga KPR.
Oleh : Alfian Mujani
[email protected]
Kita akan persiapkan penuÂrunan yang lebih long time. Kita menunggu perhitungan dari cost of fund kita,†kata DiÂrektur Utama BTN, Maryono, usai BTN Homerun in Harmony di Senayan, JaÂkarta, Minggu (21/2/2016).
Meski demikian, Maryono tidak dapat memastikan apakah bunga KPR bisa segera turun mengikuti BI Rate. SeÂbab, besarnya bunga KPR ditentukan beÂberapa faktor, di antaranya cost of fund.
“BI Rate itu tidak serta merta menuÂrunkan suku bunga, banyak faktor yang harus dihitung lagi oleh perbankan karena 60% bunga itu ditentukan cost of fund. Sekarang bisa kita hitung cost of fund dulu,†ucapnya.
Pihaknya berharap bunga KPR bisa turun hingga 1 digit alias di bawah 10% agar masyarakat semakin mudah memÂbeli rumah. “Untuk bunga KPR, bisa 1 digit, 10% ke bawah,†tutupnya.
Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 18 Februari 2016 lalu menurunkan tingkat suku bunga acuan alias BI Rate sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 7%. Kapan bunga kredit bank bisa tuÂrun? Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, kebijakan penurunan suku bunga acuan ini diharapkan bisa efektif dan dirasakan masyarakat dalam jangka waktu antara satu sampai tiga bulan ke depan.
“Karena di Januari (BI Rate) kan suÂdah turun, kita sekarang turunkan lagi. Kita harapkan bisa efektif dan lebih bisa dirasakan di antara satu sampai tiga buÂlan,†kata Agus.
Agus mengatakan, turunnya suku bunga ini diharapkan bisa memberi sentimen positif kepada perekonomian Indonesia