CPNSPEMERINTAH pada tahun 2016 akan kembali membuka lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Setidaknya akan ada sekitar 237.000 calon yang akan diterima.

Oleh : RISHAD NOVIANSYAH | YUSKA APITYA AJI
[email protected]

Jumlah tersebut akan dibagi dua formasi yai­tu formasi penerimaan CPNS di pemerintah pusat yang jumlahnya mencapai 71.436 lowongan.

Formasi kedua penerimaan CPNS daerah yang jumlahnya mencapai 166.684 lowongan.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kementerian Penday­agunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, sebagian besar lowongan CPNS dibuka untuk tenaga kesehat­an, pendidikan.

Untuk calon pegawai negeri sipil di tingkat pusat saja misal­nya, alokasi untuk kedua posisi tersebut mencapai 20% dan 25% dari total lowongan.

Sementara itu di daerah, po­sisi yang dibuka untuk tenaga kesehatan dan pendidikan mencapai masing-masingnya mencapai 30% dan 30%.

“Tapi ini jangan dipegang ( jadi patokan) dulu angkanya, ini baru didasarkan pada struk­tur organisasi dan tata kerja saat ini,” katanya, kemarin.

Yuddy Chrisnandi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Neg­ara dan Reformasi Birokrasi mengatakan, lowongan CPNS 2016 untuk memenuhi tuntu­tan para bidan tidak tetap dan dokter honorer.“Akan kami penuhi, teknisnya bagaimana nanti diatur,” katanya.

BACA JUGA :  Seleksi Paskibraka Kota Bogor Dibuka, Pendaftaran Online Jaring 36 Siswa

Terpisah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menyatakan Kota Bogor dalam fase krisis tenaga medis. Total medis resmi yang terdaftar di Kota Bogor hanya berjumlah 500 an perso­nil. Angka ini adalah kalkulasi dari tenaga administrasi medis, perawat, dokter dan bidan.

“Jauh sekali. Jauh dari ekspe­ktasi kami. Makanya per tahun kami ajukan penambahan tena­ga medis. Tapi, kembali ke soal acc dari Kementerian PAN-RB,” kata Sekretaris Dinkes Kota Bo­gor, Dede Rukasa, kemarin.

Dede mengatakan, jumlah perbandingan kebutuhan medis dengan jumlah SDM sangat jauh dari kata ideal. “Itu bisa dihitung sendiri. 500 orang menangani 1, 5 juta jiwa warga,” kata dia.

Soal infrastruktur, Dede men­gatakan, pihaknya menyiagakan empat Puskesmas rawat inap yang beroperasi selama 24 jam. “Tahun depan ada penambahan satu unit di Pulo Armin dan satu lagi di Tajur. Kami targetkan ada enam puskesmas berpelayanan rawat inap. Dengan konsentrasi satu kecamatan satu unit,” tan­dasnya.

BACA JUGA :  Kecelakaan Truk Tronton Tabrak Toko-Rumah Warga Jepang Kudus, Diduga Rem Blong

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kabupaten Bogor, Dadang Irfan menutur­kan, untuk tahun 2016, belum ada arahan secara spesifik dari Kemenpan-RB). “Tapi, tidak mungkin kita mengajukan selu­ruh kekurangannya. Karena ti­dak disetujui juga. Tahun lalu, kami ajukan 3.500, kita cuma dapat 105,” ujar Dadang Irfan, akhir pekan, kemarin.

Ia menambahkan, sektor pendidikan dan kesehatan menjadi yang paling banyak kekurangan. Untuk jabatan guru, dari kebutuhan 23.069, Pemkab Bogor baru memiliki tenaga guru 11.092 orang hing­ga 30 November 2015.

Sementara dokter, masih kurang 233 orang dari kebu­tuhan 597. Kemudian perawat baru terpenuhi 754 orang dari kebutuhan 1.617 orang dan bi­dan baru terisi 565 orang dari kebutuhan 946 orang.

Kasubid Analisis Kebutuhan dan Pengadaan Pegawai pada BKPP Kabupaten Bogor, Susi Hastuti menambahkan, mu­lai tahun depan tidak ada lagi jabatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau honorer.

“Iya semenjak ada Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak ada lagi honorer. Jadi kan namanya bukan PNS lagi. Tapi Aparatur Sipil Negara,” tandas Susi.

============================================================
============================================================
============================================================