9402900202_d370151059_bMasih tingginya tingkat suku bunga perbankan di Indonesia, membuat Wakil Presiden M Jusuf Kalla geregetan. Dia memanggil secara khusus Meneg BUMN Rini M Soemardo.

Oleh : Alfian Mujani
[email protected]

Pertemuan Wapres Jusuf Kalla dengan Rini ini berlangsung empat mata. Dalam pertemuan tersebut, Kalla meminta Rini segera mencari jalan agar bunga kredit bank BUMN bisa diturunkan.

“Kita bicara soal perbankan, bagaimana bank di negeri ini bisa lebih efisien. Kalau keadaan eko­nomi kita tidak punya daya saing, bunga masih tinggi, maka dunia industri dan perdagangan kita mahal. Salah satunya ialah keuangan atau suku bunga,” tutur Kalla usai pertemuan di kantornya, Ja­karta, Jumat (5/2/2016).

Rini membenarkan, dalam perte­muan itu, Kalla meminta agar bunga kredit bank BUMN segera diturunkan menjadi di bawah 10% alias single digit. Bank BUMN perlu melakukan penurunan bunga kredit, karena merupakan pemain terbesar di sektor perbankan dalam negeri. “Jadi kita harapkan, kalau bank BUMN bisa melakukan otomatis industri akan mengikuti,” imbuh Rini.

BACA JUGA :  Tanggal Tua Masak yang Sederhana Dengan Tumis Sawi Putih Jagung Muda yang Lezat dab Sedap

M e ­nindaklanjuti per­temuan ini, Rini men­gatakan, akan bertemu dengan pihak Bank In­donesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menambahkan per­mintaannya tersebut, Kalla mengatakan, bun­ga kredit yang murah bisa membuat industri dalam negeri bersaing dan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa ditahan. “Semua sektor yang bisa diturunkan, sumber cost-nya kalau bisa diturunkan, diturunkan bunga, birokrasi, jalan,” ungkap Kalla.

Seperti diketahui, sejak Bank Indo­nesia menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) 0,25 persen atau dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen, baru Bank Mandiri saja yang ikut menurunkan suku bunga sebesar 0,25%. Bank-bank BUMN lainnya masih mempertahankan suku bunga lama. Mereka masih meng­hitung-hitung dampaknya terhadap ke­sehatan bank itu sendiri.

BACA JUGA :  Resep Membuat Sambal Teri Cabe Hijau, Sederhana Tapi Bikin Ketagihan

Tingkat suku bunga perbankan di Indonesia memang tergolong paling tinggi di kawasan Asia. Di beberapa negara tetangga seperti di Singapura dan Malaysia, tingkat suku bunga bera­da di level single digit, malah hingga di bawah 6 persen. Bahkan di Jepang sudah diberlakukan suku bunga mi­nus.

Dampak dari tingkat suku bunga kredit yang masih terlalu tinggi, adalah dunia industri di In­donesia tidak kompetitif. Akibat beban bunga yang terlalu tinggi, harga jual dari sebuah produk juga mahal dan ti­dak bisa bersaing di pasar bebas.

============================================================
============================================================
============================================================