PEMERINTAH Kota Bogor memastikan pada 1 April 2016, Sistem Satu Arah (SSA) di seputar kawasan Kebun Raya Bogor mulai diberlakukan. Supaya masyarakat tidak kaget, akan ada uji coba dulu selama empat hari.
Oleh : YUSKA APITYA AJI
[email protected]
Walikota BoÂgor, Bima Arya SugiarÂto menjelasÂkan, progres penerapan SSA telah mencapai 70 persen. “Saat ini masih ada beberapa pengerjaan fisik sepÂerti pemasangan rambu-rambu pemberhentian yang harus difiÂnalisasi dan relokasi PKL yang harus dimaksimalkan percepaÂtannya,†kata Bima, Selasa (1/3/2016). “Kalau PKL yang di Pasar Bogor skalanya sudah jelas tetapi yang membutuhkan kerja keras adalah di daerah Dewi SarÂtika, Kebun Kembang, Stasiun dan sekitarnya,†lanjutnya.
Lokasi tersebut, kata Bima, merupakan jalur-jalur alternatif yang berpotensi terjadi penumÂpukan kendaraan dan tentuÂnya harus disterilkan. Bima pun menekankan tentang pentingnya sosialisasi kepada warga. Dirinya meminta agar sosialisasi harus menembus semua kalangan maÂsyarakat. “Program ini harus disoÂsialisasikan kepada semua warga Kota Bogor,†tandasnya.
Menurutnya, program SSA semula dijadwalkan awal tahun, tetapi setelah dihitung-hitung, pemerintah membutuhkan wakÂtu sekitar 3-4 bulan. “Bahkan kita dulu menjadwalkan akhir tahun,†cetusnya.
Terkait dipilihnya hari Jumat sebagai awal uji coba pelaksanaan SSA, lanjut Bima, bahwa mengÂingat hari Sabtu Minggu volume kendaraan di Kota Bogor cukup tinggi, jadi perlu pra kondisi dulu sebelum masuk hari Sabtu.
“Kalau dimulainya hari Sabtu dikhawatirkan banyak masyaraÂkat yang tidak tahu oleh karena itu dimulainya hari Jumat,†terang Bima.
“Jumat diberlakukan hari pertama, orang-orang menyeÂsuaiakan, informasipun terseÂbar dan Sabtu, Minggu serta Senin hari pertama orang kerja kita lihat itu,†pungkasnya. (/*)