MERASA perlu untuk memulai kembali hidup sehat, salah satu anggota Bogor Women’s Club (BWC), Rini Aryati mengajak masyarakat Bogor untuk cerdik berhidroponik. Dibawah bimbingan Anny Pudji Astuti selaku pemeran dan pelatihan hidroponik, Rini menilai dengan menanam sendiri tentu semua orang tidak perlu mempertanyakan kualitas tanaman itu sendiri.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Mungkin sudah rahasia umum bahan makanan yang bereÂdar saat ini sudah mulai banÂyak diragukan akan kesehatÂannya, terlebih lagi sayuran. Sayuran adalah bahan makanan yang tidak tahan lama, dalam suhu ruangan mungkin hanÂya bertahan tidak lebih dari seminggu. Setelah seminggu dalam suhu ruangan biasanya sudah mulai berubah rasa, warÂna, tekstur, dan aromanya.
Apalagi ketika musim-musim hama seperti musim hujan. Biasanya petani menyemprot pestisida yang tidak dikÂetahui apakah takarannya pas atau berÂlebihan. Terlebih lagi sisa pestisida yang menempel di daun atau buah ini sangat sulit dibersihkan, walaupun dicuci denÂgan air karena zat perekat dari pestisiÂdanya. Itu sebabnya, kualitas sayur dan buah-buahan yang dijual di pasar bersih dan tradisional belum tentu memiliki standar kesehatan yang aman untuk dikonsumsi.
Sudah tidak dipungkiri, residu pestiÂsida juga ada yang masuk dalam tubuh bersama sayur yang dikonsumsi oleh tubuh. Padahal pestisida juga bersifat racun bagi manusia. Jika dikonsumsi seÂcara rutin otomatis tubuh juga mengkonÂsumsi residu pestisida secara rutin juga. Dan akhirnya residu pestisida terakumuÂlasi dalam tubuh dan meracuni tubuh manusia.
“Kita lebih jelas mengetahui kita semprot berapa takarannya dan kita juga tahu sendiri bagaimana proses menaÂnamnya hingga panen. Selain itu lebih fresh karena saat kita butuh kita langÂsung panen saja. Tujuan kita makan saÂyur supaya sehat tetapi yang ada malah kita jadi sakit karena akumulasi residu pestisida tersebut,†tuturnya.
Menurut Rini, upaya ini kaitannya sanÂgat erat dengan lingkungan sekitar, teruÂtama keluarga. Sebab sebagai salah satu tindakan nyata kepedulian terhadap keseÂhatan adalah gerakan gemar makan sayur dan buah. Hidup sehat dengan sayuran yang dapat ditanam dan petik sendiri di kebun belakang rumah atau teras depan, adalah satu langkah awal untuk memuÂlai peduli akan ketahanan pangan. Dan satu hal yang luar biasa istimewa adalah sayuran dan buah-buahan yang ditanam, adalah suatu bahan makanan yang dikonÂsumsi tanpa pestisida sama sekali. Ini adalah satu nilai kesehatan yang tidak dapat dibeli.
“Hal ini yang harus kita tanamkan kepada anak-anak. Sebab fenomena efek samping pestisida pada kesehatan dan berkurangnya lahan pertanian atau perkebunan yang akhirnya menelurkan teknik budidaya tanaman organik ataupun hiÂdroponik, dimana hasilnya sudah bisa dengan mudah kita dapatkan di superÂmarket, hanya saja harganya masih relaÂtif mahal. Disini saya akan berbagi pengalaman cerdik berhiÂdroponik, †pungkasnya.