bambangsBambang Sudarsono

MENURUT ukuran warga setempat, orang yang satu ini sangat kaya. Ru­mah mewah, mobil produk terakhir dan karierpun gilang-gemilang. Semua fasiltas hidup nik­mat (comfort) dia punya. Namun, dia sering mengeluh. Dia merasa masih banyak keinginan yang belum terpenuhi, hingga ia harus mengejarnya siang malam.

Sementara satu warga yang lainnya sangat miskin. Hidup serba kekurangan. Hidupn­ya terseok-seok memendam kepedihan, me­meluk tragedi sebagai orang tidak berpunya. Sering ia mengeluh dan mengumpat keadaan, betapa banyak keinginan yang tak terpenuhi. Sama dengan si kaya, ia pun banting tulang untuk wujudkan keinginan itu.

Terkadang dunia ini memang absurd, si kaya dan si miskin sama-sama mengejar keinginan. Selama keinginan tidak terpe­nuhi kecewa dan masih merasa miskin. Ternyata kekayaan tidak terletak pada banyak sedikitnya harta, namun secara substansial pada kemampuan mengendalikan keinginan.

============================================================
============================================================
============================================================