Salah satu metode yang digunakan Tim Bogor Hejo dalam menanamkan kecinÂtaan pelajar pada poÂhon adalah kuis pohon.
ALFIAN MUJANI
[email protected]
Metode ini sangat digemari karena selain menghibur para murid dan guru juga berhadÂiah peralatan sekolah seperti buku, tas, tempat pensil, tumÂbler, pensil, payung hingga beÂras dan paket sembako.
Pada acara menanam poÂhon di SMPN 6 Sumeru, SeÂlasa (16/3/2016) kuis pohon yang dipandu Amalia Dian ini berhasil membuat para siswa dan guru larut dalam suasana kegembiraan. Para murid juga terangsang untuk betlomba menunjukkan pengetahuanÂnya tentang pohon. “Sekolah kami ini sudah ikut rintisan sekolah Adiwitata,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang KesÂiswaan Sudrajat S.Pd.
Secara kasat mata lingkunÂgan di SMPN 6 Gang Kelor ini memang sangat rapih, bersih, dan hijau. Kontur tanah yang bertebing membuat suasana sekolah ini tampak indah dan terasa sejuk. Beberapa pohon buah sudah menjadi koleksi sekolahan ini seperti pohon mangga, rambutan, jambu jamaika, jambu biji, sawo, beÂlimbing, sirsak, nangka dan lainnya.
Tak heran jika pengetaÂhuan anak-anak murid SMPN 6 tentang nama pohon relatif baik. Ini bisa dilihat dari reaksi sepontan mereka ketika Amel, panggilan Amalia Dian, menÂunjukkan pohon yang akan diÂtanam untuk ditebak. “Nah ini Kak Amel bawa banyak hadiah yang akan diberikan kepada yang tahu nama pohon ini,” kata Amel sambil mengacungÂkan bibit pohon buah sirsak. Puluhan siswa-siswi pun berÂebut untuk menebaknya.
Para guru yang ikut menÂyaksikan acara ini seperti Sri Utomo MPd, Sudrajat S.Pd, dan Ai Komariah
S.Pd pun tampak tersenyÂum menyaksikan polah para muridnya. Ada sekitar 70 muÂrid SMPN 6 yang mengikuti acara edukasi menanam poÂhon ini.
Para pelajar yang berhasil menenak nama pohon dan mampu menyebutkan manÂfaat dari pohon seperti Karin, Medina, Adit, Rapshan mendaÂpat hadiah berupa paket semÂbako dari Founder dan Ketua Yayasan Indra Surya Ayu B Nurdin, payung dari BRI Dewi Sartika Bogor, buku tulis dan beras 5 kg dari donatur yang tidak mau disebut namanya.
Anak-anak di SMPN 6 ini agak berbeda dengan murid di sekolah lain. Jika di sekolah lain berebut memilih hadiah beras, maka anak SMPN 6 tampak menghindari hadiah beras. Mereka malu mendapat hadiah beras karena diolok-olok temannya sebagai korÂban bencana banjir. Ya itulah anak-anak.
Sekolah yang memiliki tagÂline Bersinar–bersih energik religius smart inovatif normatif adaptif responsif–ini cukup berhasil mendidik anak-anaknya untuk menyintai pohon dan menyintai lingkungan.
Tim Bogor Hejo yang terÂdiri dari Amel, Tato Marsito, Habib Rifki Ahmad Alaydrus, Indra dan Ricky Iskandar tamÂpak puas bisa menghibur dan mengajak anak-anak belajar menyintai pohon.
Sementara jumlah pohon yang ditanam besama BogorÂHejo surat kabar harian BoÂgorToday tidak banyak yakni nangka, sirsak, sukuun, dan alpukat. (*)