Untitled-13PRESIDEN RI, Joko Widodo (Jokowi) prihatin kala menyambangi Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Bukit Hambalang, Kecamatan Citeureup, Jumat (18/3/2016). Jokowi menegaskan bakal menggelar rapat terbatas untuk menyelamatkan proyek yang mangkrak sejak Mei 2012 itu.

RISHAD NOVIANSYAH|YUSKA APITYA
[email protected]

Jokowi seketika geleng-geleng menyaksikan berbagai infrastruktur yang mulai dilahap alam. Seperti tumbuh­nya ilalang di dinding-dinding bangunan, kemudian rusaknya sarana-prasaran kebersihan. Seperti urinoir, pendingin ruan­gan dan lainnya.

“Kami akan mencari cara menyelamatkan aset negara ini. Kuncinya itu. Bukan un­tuk menyalahkan pihak yang membuatnya hingga seperti ini. Pekan depan, kami akan ge­lar rapat terbatas. Apa pun ini menghabiskan anggaran trili­unan,” ujar Jokowi saat melaku­kan inspeksi mendadak (sidak) di Bukit Hambalang, Jumat (18/3/2016). Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengecek kondisi tanah tempat diban­gun proyek Kompleks Olahraga Ham­balang.

“Menteri PUPR akan melihat labili­tas dari tanah ini. Karena ada info yang masuk ke saya tanah disini labil,” ujar pria yang akrab disapa Jokowi ini ke­pada wartawan di Kompleks Olahraga Hambalang, Sentul, Jawa Barat, Jumat (18/3/2016).

Badan Penelitian dan Pengemban­gan (Balitbang) Kementerian PUPR akan bertanggung jawab dalam pene­litian tanah yang terdapat di Hambal­ang. “Kemudian struktur bangunan juga akan dilihat. Seperti seharusnya besinya besar, ternyata kecil,” sam­bungnya.

Jokowi tiba pada pukul 10.00 WIB, didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Dalam si­daknya Jokowi turun langsung ke be­berapa gedung yang pembangunannya mangkrak sejak 2012.

BACA JUGA :  8 Kebiasaan Pagi yang Sederhana Bantu Bikin Bahagia dan Produktif Setiap Hari, Jangan Lupa Diterapkan

Salah satu gedung yang dinaiki Jokowi adalah gedung auditorium serba guna yang berada di sisi barat Kompleks Olahraga Hambalang. Jokowi tampak berbicara dengan Menpora dan Menteri PU PR di tengah reruntu­han gedung. Sebelum Jokowi melaku­kan lawatan Menpora telah melakukan kunjungan lebih dulu.

Namun, Jokowi belum bisa memas­tikan Hambalang akan tetap menjadi P3SON atau tidak. Pemerintah masih memikirkan untung rugi jika proyek ini dilanjutkan. “Kalau misalnya dilanjut, belum tahu masih untuk sekolah atau diubah jadi wisma atlet, pelatnas atau diubah jadi rusunawa,” ujar Jokowi.

Jokowi juga berencana akan me­manggil Bupati Bogor, Nurhayanti, un­tuk membicarakan kelanjutan pemban­gunab Kompleks Olahraga Hambalang yang mangkrak.

“Nanti saya akan ajak rapat Bupati (Bogor) bersama Ketua DPRD ke Istana. Nanti kami masih minta masukan ibu Bupati tentang proyek ini,” kata dia.

Menurut Jokowi pembangunan kembali proyek Hambalang akan di­lakukan dengan perencanaan matang dengan melibatkan Kementerian Pe­kerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Pemuda dan Olah­raga (Kemenpora). “Mau dijadikan sekolah olahraga, atau mungkin diubah jadi Wisma Atlet, atau pelatnas atau jadi rusunawa atau tidak tahu, atau dib­iarkan seperti ini saja,” lanjutnya.

Proyek yang dinamakan Pusat Pen­didikan dan Pelatihan Sekolah Olah­raga Nasional (P3SON) terbengkalai sejak 2012. Proyek Hambalang mang­krak setelah KPK menemukan indikasi korupsi yang melibatkan sejumlah pet­inggi Partai Demokrat.

BACA JUGA :  Minum Air Garam Bisa Atasi Kelebihan Air dalam Tubuh, Benarkah? Simak Ini

Kasus korupsi tersebut membuat petinggi Partai Demokrat diantaranya Anas Urbaningrum dan Andi Mallaran­geng. Salah satu yang menjadi bukti KPK saat itu adalah runtuhnya tanah di Hambalang.

Ditempat yang sama, Bupati Bogor, Nurhayanti meyakini, kelanjutan pem­bangunan proyek Hambalang bisa ber­dampak pada pertumbuhan ekonomi di Bumi Tegar Beriman. Khususnya dalam serapan tenaga kerja warga Ka­bupaten Bogor.

“Saya sudah sampaikan ke Pres­iden, dampak pembangunan Hambal­ang sangat besar bagi warga Kabupaten Bogor. Selain bisa menjadi ikon Bogor, kami akan bangga ada sebuah pusat pelatihan olahraga berdiri disini,” kata Nurhayanti.

Pasalnya, sampai saat ini pendirian bangunan yang sudah berjalan sekitar 40-50% tersebut tidak memiliki serti­fikat Analisis Mengenai Dampak Ling­kungan (AMDAL) dan sejumlah ban­gunan yang telah dibangun memang berdiri di atas tanah yang curam. “Saya sampaikan kepada Presiden, ini belum ada AMDALnya. Kalau Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sudah kami keluarkan, namun untuk satu tingkat saja pada 2010,” katanya.

Kalaupun pemerintah pusat me­mutuskan tidak melanjutkan proyek, dia meyakini sebagian bangunan yang sudah berdiri masih bisa dimanfaatkan. Pasalnya, akses menuju lokasi akan di­tunjang rencana Pemkab Bogor untuk membangun jalan poros tengah timur, dengan gate utama Sentul.

Sebagaimana diketahui, pemban­gunan proyek Hambalang dihentikan sejak tahun 2011 ketika KPK mulai membongkar praktik korupsi dalam proses pembangunannya. Kompleks olahraga yang berdiri di atas lahan se­luas 32 hektar itu terlihat tak terawat dan pembangunan tak berlanjut. (*)

============================================================
============================================================
============================================================