TERUS mengkampanyekan anti korupsi ke sekolah-sekolah, Perempuan Bogor Anti Korupsi (PBAK) Kota Bogor bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor kembali memperkenalkan program‘Kami Sekolah Jujur’. Kali ini siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Bogor yang mendapatkan kesempatan itu.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
PBAK sendiri mengemas dengan empat kegiatan, seperti persenÂtasi, memutarkan film pendek dengan tema tentang korupsi, melakukan aksi cap tangan dengan quotes mereka mengenai korupsi juga memberiÂkan beberapa games seperti arisan anti korupsi, putar-putar lawan korupsi dan lainnya.
Sebanyaknya 40 siswa siswi yang terÂgabung kedalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan MusaÂbaqah Tilawatil Quran (MTQ) kelas 10 dan 11 SMAN 3, tengah serius mendengarkan apa yang disampaikan Ketua PBAK, Hania Rahma di salah satu ruangan kelas mereka.
Beberapa pertanyaan memberondong Hania dari beberapa siswa siswi yang kriÂtis dengan sikap anti korupsi. Pertanyaan-pertanyaan itu pun langsung disambut antusias oleh Hania yang juga adalah seorang Dosen Universitas Indonesia (UI).
Kepala SMAN 3 Kota Bogor, Acep Sukirman mengaku sangat mendukung dengan program yang dibuat oleh PBAK
Mantan Kepala SMAN 5 Kota Bogor ini menilai, program Kami Sekolah Jujur dapat membangun karakter siswa sehingÂga tidak memiliki jiwa korupsi, tidak sekaÂdar membangun kecerdasan akademik namun membangun jiwa yang berakhlak. Apalagi jujur adalah suatu tindakan sederÂhana yang nilainya sangatlah mahal. “Kita Bismillah saja, program ini bagus untuk pembentukan karakter anak-anak. Saya ingin anak-anak muda disini nantinya yang akan memberantas korupsi.
Dengan begini warga SMAN 3 dapat membiasakan diri dari hal buruk yang paling sederhana, seperti mencontek dan juga program mengubah perilaku guru serta kepala sekolah. Semua perilaku atau hal yang mengarah ke korupsi bisa dikikis dan dihilangkan. Harus ada sankÂsinya untuk guru atau kepala sekolah yang masih melakukan perilaku korup,†ungkapnya.
Ia berharap, dengan pendidikan anti korupsi yang diberikan oleh PBAK ini dapat diterapkan para anak-anak diÂdiknya di masa depan mereka nanti. SeÂbab, ilmu ini juga bagian dari bekal mahal yang berkaitan dengan kehidupan dunia kerja mereka kelak. “Saya berharap kedeÂpannya anak-anak bisa mengimplemenÂtasikan apa yang mereka dapatkan dari pendidikan anti korupsi ini, khususnya di dunia lapangan pekerjaan mereka nantiÂnya,†harapnya.
Sementara itu, Ketua PBAK, Hania Rahma menjelaskan, ada beberapa strateÂgi yang akan diterapkan Kami Sekolah JuÂjur itu, seperti cara strategi internalisasi di lingkungan murid dengan menyuntiÂkan azas-azas anti korupsi pada beberapa mata pelajaran, dan memberikan strateÂgi internalisasi kepada guru juga komite dalam rapat. KeÂmudian strategi penÂguatan, ini adalah strategi bagaimana strategi internalisaÂsi dapat dilakukan.
Kegiatan ini bertujuan untuk membanÂgun budaya jujur dan anti korupsi melalui sekolah. “Keinginan untuk berkontribusi dalam pembangunan melalui pendidikan generasi muda khususnya pelajar adalah hal yang mendorong kami,’’ katanya.
Dengan kegiatan edukasi melalui metode pendekatan yang nantinya akan diimplementasikan melalui empat sekoÂlah percontohan sebagai model Kami Sekolah Jujur. ‘’Ini adalah langkah awal dalam proses menciptakan pendidikan yang penuh karakter dan menanamkan nilai anti korupsi,’’ katanya.