SUKARAJA, TODAYÂ – Isak tangis menghiasi kediaman Sertu Bagus Rizka Perdana (27) korban helikopÂter naas yang jatuh di Poso. Dia tingÂgal di Kampung Cijujung Tengah, RT02/05, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Sang ibu mertua, Miarti (56) menceritakan apa dan bagaimana keseharian Bagus sebelum helikopÂter TNI AD bernomor seri Bell 412 No HA-5171 yang ditumpanginya jatuh di Kampung Pattiro Bajo, KasiÂguncu, Kelurahanan Poso Pesisir, KabuÂpaten Poso, Minggu (20/3/2016) sekita pukul 17.20 WITA.
Miarti mengaku mendengar kabar ini dari televisi pada Minggu (20/3/2016) malam WIB. “Kita baru tahu kabar menantu saya jadi korban pas lihat TV semalam. Tidak lama kemuÂdian, baru ada telepon dari komandan menantu saya yang memberi kabar BaÂgus menjadi korban heli jatuh,” katanya.
Ia menjelaskan, sebelum berangkat tugas ke Poso, Jumat (18/3/2016) sekiÂtar pukul 20.00 WIB, almarhum sempat berkomunikasi via telpon dengan sang istri, Novia Nur Wijati (26) jika dirinya akan pergi tugas dinas di Poso.
“Bahkan anak saya mengatakan haÂti-hati kepada menantu saya. Tapi apa kabar yang kami terima sekarang, sebaÂliknya menjadi kabar duka yang sangat menyedihkan bagi kami semua keluarga yang ditinggalkan. Terutama istri dan anaknya yang baru berumur lima bulan ini,†tukasnya.
“Sedih melihat cucu saya yang baru berumur lima bulan ini. Tapi harus ditÂinggalkan pergi ayahnya untuk selama-lamanya,” sedih Marti.
Sambil meneteskan air mata, ia merasa kepergian menantunya ini teraÂmat cepat dan meninggalkan kepedihan yang mendalam. Namun, Miarti tidak merasakan firasat apapun sebelum keÂpergian Bagus untuk selama-lamanya meski sang menantu baru mengabdi kurang lebih 2,5 tahun untuk TNI AD.
“Novi anak saya mengatakan MinÂggu pagi, kalau dirinya bermimpi ada kebaran, tidak tahunya ini yang terjadi, kami harus kehilangan orang yang kami cintai,” jelasnya.
Keluarga korban mengaku sudah menerima dengan ikhlas musibah yang menimpa menantunya tersebut dan berharap agar jenazahnya bisa cepat dibawa ke rumah duka. “Kita sudah ikhlas, ya semuanya ini musibah. Kalau saya sebagai keluarga, maunya jenazah dibawa kesini dulu, tapi ya terserah giÂmana komandannya saja,” ungkapnya.
Saat ini berita ini diturunkan, beberÂapa anggota keluarga serta istri korban sudah berangkat menjemput jenazah Sertu Bagus di Pondok Cabe sejak pukul 8.30 WIB tadi. “Iya tadi perwakilan keluÂaraga sudah berangkat ke Pondok Cabe sama istrinya juga tadi pagi. Saya tidak ikut buat jagain cucu,” katanya.
Sertu Bagus Rizka Perdana meninÂggalkan seorang putra, Nouval Raihan Perdana yang masih berusia 5 bulan dan istrinya Novia Nur Wijati. Rencananya, Sertu Bagus akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberikan pengharÂgaan berupa Kenaikan Pangkat Luar BiÂasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama kepada 13 Prajurit TNI yang gugur akibat jatuhnya Helly Bell 412 di Poso.
Penghargaan itu disampaikan PanÂglima TNI Jenderal TNI Gatot NurmanÂtyo saat meninjau langsung lokasi keÂjadian jatuhnya Helikopter milik TNI AD di Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso PeÂsisir, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.
Panglima TNI juga menyampaiÂkan bahwa, 13 Prajurit TNI yang gugur dalam menjalankan tugas, akan dilepas dengan upacara militer. Seluruh kegÂiatan prosesi pemakaman diambil alih oleh Negara dan dimakamkam di TaÂman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. “Prosesi pemakaman akan diÂlaksanakan setelah selesai diidentifikasi di RSU Bhayangkara Palu, selanjutnya semua jenazah akan dibawa ke RSU Polri Kramat Jati untuk identifikasi lebih menÂdalam,” ujar Panglima TNI, kemarin.
Selain itu, TNI akan memberikan santunan kepada keluarga korban dan biaya pendidikan hingga tingkat perguÂruan tinggi kepada anak-anak prajurit TNI yang gugur akibat jatuhnya Helly Bell milik TNI AD di Poso.
(Rishad Noviansyah|Yuska Apitya)