Bad mood bisa datang begitu saja tanpa ada alasan yang jelas. Saat suasana hati sedang buruk atau bad mood, tiba-tiba kita bisa merasa marah, ngambek. Semua yang kita lihat dan rasakan akan terbawa perasaan hati.Perasaan ini adalah normal, Bad mood merupakan bagian dari kehidupan, terutama para remaja. Yang terpenting adalah bagaimana mengelola emosi saat sedang dilanda bad mood. Ingat, jangan dibiarkan berkepanjangan karena dampaknya tidak sehat untuk diri sendiri dan orang-orang di sekitar.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Pepatah kuno yang bijak mengatakan, â€Manusia tidak sempurna.†Mungkin ada benarnya. Ketika kamu berusaha terlalu keras untuk menjadi semÂpurna dalam segala bidang, entah di bidang akademik, pekerjaan, olahraga, atau lainnya, ada kalanya bad mood datang mengÂhinggapi hari-harimu karena tuntutan, tekanan, dan perubahan-perubahan dalam kehidupan.
Menurut pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PP PDÂSKJI), dr Dharmawan mengaku bagi kalangan remaja bad mood bisa terjadi akibat masa-masa pubertas. Ketika seseorang mulai mengalami pubertas, tubuh mulai memproduksi hormon seksual, yaitu hormon testosteron pada laki-laÂki atau hormon progesteron dan estrogen pada perempuan. “Hormon tersebut bisa menyebabÂkan perubahan yang signifikan pada remaja, baik perubahan fisik maupun pada sebagian remaja bisa berupa perubahan emosi,†urainya.
Selain itu, masa-masa remaja juga merupakÂan momen perjuangan mencari identitas dan membentuk pencitraan diri. Untuk pertama kalinya, remaja merasa jauh dengan orang tua dan keluarga. Menghadapi situasi ini, seorang remaja cenderung untuk memiliki keinginan membuat keputusan sendiri secara manÂdiri, tetapi pada sisi bersamaan, remaja bisa merasakan kesepian. “Di tambah lagi, mereÂka merasa bahwa eksistensi dirinya di tengah teman-teman adalah hal yang sangat pentÂing. Semua itu bisa mengundang bad mood,†terangnya.
Sebelumnya, penting untuk memahaÂmi apa yang dirasakan. “Apakah kamu sedang mengalami bad mood atau sudah menjadi depresi? PerbedaanÂnya adalah bad moodhanya berÂlangsung sementara, sedangkan depresi berlangsung untuk waktu yang lama dan lebih dari sekadar merasa sedih atau terpuruk,†tambahnya.
Depresi bisa memicu kemaÂrahan, sakit hati, serta ketidaÂkpedulian yang berlebihan, bahkan bunuh diri. Seseorang yang mengalami depresi dapat kehilangan kesenangan dalam menjalani hobi yang dia suÂkai. Berat badannya juga bisa berkurang atau berÂtambah akibat perubaÂhan selera makanÂnya. Jika kamu mengalami gejala depresi, atau rasa jenuh yang berÂlebihan, bahkan tidak memiliki haÂrapan hidup, ada baiknya untuk menÂcari bantuan kepada seorang psikolog.
“Jangan membiarÂkan dirimu larut dalam bad mood yang bisa mengÂhalangimu merasakan kebahaÂgiaan dan mencapai kesuksesan. Jangan sampai bad mood yang kamu alami dibiarkan begitu saja. Bila sudah menjadi kebiasaan untuk mendiamÂkannya, maka akan sulit untuk menghilangkanÂnya. Bad mood yang dirasakan terus berkepanÂjangan dan mengarah ke depresi, mungkin sudah saatnya berkonsultasi kepada seorang psikolog,†pungkasnya.