BANDUNG, TODAYÂ – Gol tungÂgal Tantan sukses mengantarkan Persib Bandung mengalahkan Bali United di Stadion Jalak HaÂrupat (30/3). Hasil ini membuat Maung Bandung melenggang ke partai puncak Piala Bhayangkara.
Duel sengit terjadi sejak menit awal pertandingan. Bali United sudah memÂberikan ancaman saat pertandingan baru masuk menit ke-8. Tendangan jarak jauh Lucas Patinho menghujam deras. Namun, aksi pemain asal Brasil tersebut masih belum tepat sasaran, sedikit dia atas mistar gawang.
Febri Haryadi balas mengancam pada menit ke-16. Mengolah bola dari sisi sayÂap, jebolan Diklat Persib ini melepasÂkan tendangan keras dari luar kotak penalti yang masih tepat di pelukan kiper Bali UnitÂed, Rully Desrian.
Bali United tampil cukup dominan denÂgan penguasaan bola di tengah. Sementara Febri Haryadi menjadi sosok yang paling merepotkan lini bertahan Bali United. NaÂmun, beberapa peluang yang dikreasi oleh Febri masih belum bisa mengoyak jala gaÂwang Serdadu Tridatu hingga babak perÂtama berakhir.
Skor 0-0 masih belum berubah hingga babak pertama berakhir. Pelatih Indra Sjafri melakukan beberapa perubahan pada awal babak kedua. Martinus Novianto masuk menggantikan Yabes Roni untuk menamÂbah daya gedor. Sementara Dejan Antonic di kubu Maung Bandung mengganti SamÂsul Arif dengan Tantan.
Martinus langsung mendapat peluang pada menit ke-51. Hanya saja ia kurang sigap dalam menyambut umpan silang dari Escobar. Hal yang terjadi pada Juan BelenÂcoso pada menit ke-66. Pemain asal SpanÂyol gagal memanfaatkan umpan crossing dari Febri.
Kendati saling berganti lempar seranÂgan, hingga water break babak kedua beÂlum ada gol yang tercipta. Kebuntuan baru pecah tiga menit berselang atau menit 78. Bermula dari sepak pojok cepat, David Laly mengirim umpan pada Belencoso. Bola lantas mengarah pada Tantan yang sudah menunggu di depan gawang. Gol oleh TanÂtan.
Ancaman yang diberikan oleh Nyoman Sukarja pada menit ke-84 belum menemui sasaran. Hingga pertandingan berakhir skor tetap 1-0 untuk keunggulan Persib. HaÂsil ini membuat Atep dan kawan-kawan meÂlenggang ke final. Mereka akan menunggu pemenangan laga antara Arema Cronus dan Sriwijaya FC (31/3).
Pelatih PERSIB, Dejan Antonic, menÂgaku bersyukur karena timnya dapat meraih kemenangan atas Bali United pada pertandingan yang menurutnya terberat. Kemenangan 1-0 atas lawan itu pun menÂgantarkan Maung Bandung ke babak final yang rencananya akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), MinÂggu (3/04/2016) mendatang.
Dejan menilai, kemenangan tipis itu diÂdapat dengan susah payah oleh anak asuhÂnya. Menghadapi Bali United di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (30/3/2016) pada babak semifinal itu pun bahkan dianggapnya menjadi pertandingan terberat dibanding laga-laga pada fase grup lalu.
“Satu pertandingan paling berat. Jujur, ini seperti tekanan besar karena semua menilai kita lebih bagus. Berat sekali, tapi kita bersyukur dapat menang,” kata Dejan dalam konferensi pers usai pertandingan.
Pelatih asal Serbia ini menilai anak asuhÂnya sempat grogi karena beratnya tekanan pertandingan. Kondisi itu juga membuat pemainnya kesulitan dalam mengalirkan bola. Terutama saat membangun serangan dari belakang yang terlihat seperti masih kebingungan.
“Harga untuk ke final itu mahal. Perlu perjuangan keras, bola dari belakang sulit kedepan dan kita bingung. Tapi, selamat kepada pemain, mereka tetap berjuang meskipun berat, berapa pemain cedera, sakit, seperti Belencoso, Kim, Samsul dan pemain lainnya. Tapi mereka sudah kerja keras dan tidak merasakan rasa sakit itu,” ucapnya
Meski Bali United gagal melaju ke final karena kalah dari PERSIB, Indra Sjafri tetap menunjukkan jiwa satria. Ia menyampaikan selamat kepada PERSIB yang lolos ke babak final Piala Bhayangkara 2016.
“Pertama saya mengucapkan selamat kepada PERSIB pada malam ini menang skor dengan kami mereka akan final. Jangan lupa mereka menang skor. Selamat,” buka Indra Sjafri dalam jumpa pers pasca laga yang berakhir 1-0 bagi kemenangan Maung Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, KabuÂpaten Bandung, Rabu (30/3/2016).
Meskipun tidak menegaskan apa yang dimaskud, terlihat eks pelatih Timnas U-19 itu bermaksud bahwa dari segi permainan, timnya tak kalah dari Maung Bandung. Hal itu dipertegas dengan ungkapan lanjutanÂnya tentang sepakbola yang tetap dinaungi sebuah keberuntungan.
Namun, dia tetap mengakui kemenanÂgan PERSIB. “Saya pikir kekalahan ini juga karena kelemahan kita. Ini jadi introspeksi bagi kami dalam mempersiapkan tim untuk kompetisi nanti,†tandasnya.
(Imam/net)