“Generasi sekarang, cenderung makan di restoran siap saji. Itu ditengarai tidak sehat, dan memicu beberapa penyakit, termasuk kanker mammae atau kanker payudara serta kanker serviks”
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Budaya urban salah saÂÂtunya ditandai dengan kegemaran mengonÂÂsumsi makanan cepat saji, ternyata dapat meÂÂmicu sejumlah penyakit, diantaÂÂranya kanker mammae atau kankÂÂer payudara serta kanker serviks
Di beberapa kota besar di InÂÂdonesia, temuan kasus dua kankÂÂer tersebut saat ini cenderung meÂÂningkat. Kanker serviks pada 2014 lalu ada 332 kasus, sementara kanker payudara 1.122 kasus. AnÂÂgka tersebut semakin bertambah pada tahun 2015 khususnya pada kanker payudara sebanyak 2.205 kasus, sedangkan kanker serviks ada 390 kasus.
“Generasi sekarang, cenderung makan di restoran siap saji. Itu ditengarai tidak sehat, dan memicu beberapa penyakit, termasuk kankÂÂer mammae atau kanker payudara serta kanker serviks,” kata Ketua Bidang Pengembangan Profesi PB PAPDI, Dr. dr. Lugyanti Sukrisman, SpPD, K-HOM, FINASIM.
Workshop yang digelar seÂÂhari tersebut, diikuti oleh tenaga medis dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Semarang. SejumÂÂlah narasumber yang dihadirkan diantaranya adalah Kepala BiÂÂdang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Jawa Tengah, dr Wahyu Setianingsih dan Pakar Kebidanan terkait kanker RSUP Dr Kariadi, dr Supriyono SpOG.
Gunadi mengimbau, seluruh tenaga medis termasuk mereka yang bertugas di Puskesmas unÂÂtuk mendeteksi dini kanker mamÂÂmae dan kanker serviks. Pihaknya meminta kepada tenaga medis yang ada, untuk mendeteksi sediÂÂni mungkin gejala yang disinyalir merupakan dua kanker tersebut. “Angka kesembuhan akan semaÂÂkin tinggi bila terdeteksi dini,” tandas dia.
Sementara pakar Kebidanan terkait kanker RSUP dr Kariadi, dr Supriyono SpOG menjelaskan, bahwa kanker serviks disebabkan oleh virus human papilloma virus (HPV). Masyarakat, khususnya perempuan, sebaiknya tidak berÂÂganti-ganti pasangan.
“Dulu kasus kanker serviks menyerang umur 40 tahun ke atas, namun sekarang anak muda juga banyak yang kena. Mungkin, karena pergaulan bebas lebih banÂÂyak dibandingkan dengan zaman dahulu,” kata Supriyono.
Dari data yang ada, imbuhnya, jumlah kasus kanker serviks di Jawa Tengah hampir merata bisa ditemui di daerah pantai utara PuÂÂlau Jawa, tepatnya dari Pemalang sampai Rembang.
“Sebagian besar dari daeÂÂrah sana, data yang kami punya menyebutkan demikian. Kalau di Kota Semarang, kanker serÂÂviks menempati urutan tertinggi setelah kanker payudara,” imbuh Supriyono.
Terimakasih banyak. ijin bantu share juga dampak dampak buruk radiasi elektromagnetik terhadap kesehatan manusia, terutama dampak buruk jangka pendek, bisa di cek disini http://www.indonesu.co.id/blog
biar makin banyak masyarakat kita yang sadar akan dampak buruk radiasi, sehingga lebih bijak dalam menggunakan perangkat telekomunikasi digitalnya.karena banyak dari kita yang tahu akan dampak buruk radiasi sebagai pemicu sel kanker, sedangkan itu adalah dampak buruk jangka panjang.
salam sehat selalu.