Untitled-2Gerbang tahun ajaran baru 2016/2017 su­dah mulai terbuka baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) su­dah mulai mempromosikan sekolah mereka ma­sing-masing. Mulai dari keunggulan, fasilitas dan prestasi disosialisasikan semua sekolah kepada masyarakat, khususnya sekolah swasta yang ada di semua daerah.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Salah satunya SMA Yayasan Persatuan Haji Bogor (YPHB yang berada di Jalan Pajajaran (samping Rumah Sakit Azra). Berbagai fasilitas dan keunggulan sekolah mulai dipamerkan ke­pada orangtua-orangtua siswa yang hendak akan memasukan anak-anaknya ke SMA.

Ukuran sekolah swasta, YPHB tidak han­ya menjual fasilitas dan prestasi saja, namun mengedepankan kualitas anak-anak didik seko­lah mereka juga. Luar biasanya, YPHB memberi­kan satu notebook kepada para calon siswa siswi baru yang akan masuk.

Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) YPHB, An­driansyah mengaku program ini sudah berlang­sung sejak tahun lalu, setiap siswa baru kami bekali notebook untuk belajar. “Satu murid satu notebook”, katanya ketika ditemui BOGOR TO­DAY beberapa waktu lalu.

Tujuannya, menurut Andriansyah adalah un­tuk membiasakan anak-anak YPHB dengan du­nia IT, apalagi sekarang hampir semua sekolah berbasis komputer. Oleh karena itu, program ini adalah bentuk dukungan sekolah kepada semua siswa agar terus mengeksplorasi ilmu pendidi­kan dengan media teknologi.

“Jaman sekarang semua serba komputer, anak-anak sekolah sudah canggih. Tujuan kami memfasilitasi mereka dan mendorong mer­eka agar terbiasa dengan dunia teknologi,” pa­parnya.

Sementara itu, Kepala Laboraturium Kom­puter YPHB, Erwan Setiawan juga menambah­kan dengan program satu anak satu notebook itu adalah cara yang efektif dalam belajar. Apalagi semakin ditambah dengan dukungan laboraturium komputer yang lengkap. “Jadi tak hanya dibekali notebook saja, anak-anak juga disediakan laboraturium komputer yang leng­kap agar semakin semangat,” tuturnya.

Diakuinya, Sekolah YPHB sendiri bukanlah sekolah yang baru mengenal dunia teknologi, se­hingga ketika mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kemarin, anak-anaknya tidak kaget lagi.

“Anak-anak YPHB tidak kaget dengan UNBK, karena disini pendidikan teknologinya kuat. Al­hamdulillah sistem kami mudah diterima oleh anak-anak murid,” pungkasnya.

============================================================
============================================================
============================================================