Untitled-15Pemerintah Kabupaten Bogor kembali mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat. Kali ini, dari sektor pertanian Bumi Tegar Beriman yang dilirik untuk mewujudkan swasem­bada pangan. Senin (25/4/2016) kemarin, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir, meluncurkan industri benih padi IPB 3S di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor.

(Rishad Noviansyah)

MOHAMMAD Nasir sendiri sangat antusias saat mena­nam bersama Bupati Bogor, Hj Nurhayanti MSi. Ia berharap, benih dasar padi yang dikelu­arkan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu dapat berkokntribusi dalam mewujudkan swasem­bada pangan. Sehingga Bumi Pertiwi tak perlu mengimport produksi pertanian dari nega­ra tetangga.

“Inovasi ini harus diapr­esiasi. Saya optimis benih vari­etas yang dikeluarkan IPB ini bisa membantu pemerin­tah dalam mewujudkan swasembada pangan. Semoga IPB juga bisa terus opti­mal menghasilkan bibit supaya bisa ditanam pada dua juta hektare lah­an di seluruh Indonesia,” kata Nasir.

Ditempat yang sama, Bupati Bogor, Nurhayanti mengatakan, peluncuran program benih padi IPB 3S yang merupakan salah satu solusi akan kendala ketersediaan benih di Indonesia, yang tentunya berpen­garuh langsung pada ketersediaan benih bermutu bagi para petani.

BACA JUGA :  Kecelakaan Bus Pariwisata Angkut Puluhan Penumpang di Kulonprogo

“Ini harapan baru jika varietas baru akan terus berkembang dari waktu ke waktu, Karena, penang­karan benih padi bersetifikat sangat diperlukan untuk memenuhi prin­sip genetis dan agronomis demi peningkatan potensi persawahan di Tanjungsari,” kata Nurhayanti, Senin (25/4/2016) kemarin.

Menurut mantan Sekretaris Dae­rah (Sekda) Kabupaten Bogor ini, ada tiga poin kebijakan Pemkab Bogor dalam pelaksanaan peningkatan ket­ersediaan pangan, meliputi peningka­tan produksi, peningkatan produktivi­tas, serta perluasan areal tanam.

“Tahun 2015 lalu, program swasembada padi unggul berserti­fikat Kabupaten Bogor ditarget 225 ton. Maka, lewat APBD, kami alo­kasikan untuk pengembangan pen­angkar benih padi di Kecamatan Cariu dan Tanjung Sari karena pu­nya luasan 60 hektare sawah dan kegiatan pengembangan benih 15 hektare,” lanjutnya.

Yanti menekankan, pengem­bangan industri benih padi IPB 3S menjadi nilai tambah poten­sial bagi kesuksesan swasembada benih padi unggul bersertifikat dan pembangunan pertanian di Kabu­paten Bogor serta swasembada pangan nasional.

Sementara, Rektor IPB, Dr. Ir Herry Suhardiyanto menjelaskan, start-up model industri benih ini di­laksanakan mulai tahun 2016 lewat pengembangan benih sumber padi IPB 3S di Seed Center, Departemen Agronomi dan Hortikultura. “Ada empat kegiatan dalam pengemban­gan ini. Mulai dari penguatan pera­latan produksi dan laboratorium, produksi benih 1 dan 50 hektare, serta pelatihan penangkar, penga­was dan pendamping sebanyak 20 orang untuk benih sumber, 250 un­tuk benih komersil,” katanya.

BACA JUGA :  Potato Wedges ala Kafe, Cemilan Renyah dan Gurih yang Bikin Nagih

Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis kebutuhan beras dalam negeri akan tercukupi terutama setelah ditemukan dan mulai dikem­bangkan varietas IPB 3S. Varietas unggul tersebut memiliki potensi hasil padi hingga 13,4 ton per hektar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Widodo menyaksikan lang­sung panen bibit IPB 3S, di Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (27/9/2015). Vari­etas itu baru diujicobakan dengan penanaman besar di Karawang yaitu pada lahan seluas 500 hektar.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengklaim, hampir satu tahun berjalan kebutuhan beras nasional terpenuhi oleh petani tanpa impor. Cadangan beras masih dalam batas aman yakni 1,7 juta ton. Jokowi berharap, varietas unggul sep­erti IPB 3S mampu mendongkrak produksi padi dalam negeri.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================