BOGOR TODAY – Guna memberikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga tidak mampu yang belum terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Bogor menggelar Rakor Program Jamkesda dan Jaminan KesehatÂan Nasional ( JKN). Rakor berlangsung di Ruang Mahoni IPB Science Park Jl.Taman Kencana Kota Bogor, Senin (25/4/2016).
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto secara resmi membuka rakor. Dalam arahannya Bima mengatakan, pada prinÂsipnya BPJS ditujukan bagi warga yang tidak mampu. Namun secara umum banÂyak warga yang mengeluh terkait pendafÂtaran, aktivasi, sistem rujukan hingga regulasi dan sosialisasi yang kurang jelas.
Bima mengatakan, sistem dan koordinaÂsi yang selama ini dijalankan akan diperbaiÂki. Dengan sistem dan koordinasi yang berjaÂlan baik akan mempermudah pasien dalam memperoleh layanan kesehatan. “Jangan sampai menambah permasalahan bagi pasien, semoga apa yang dirumuskan dapat direalisasikan dalam waktu dekat karena keÂbutuhan warga mendesak,†ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah dalam paparannya mengungkapÂkan, sudah menjadi tugas semua pihak terÂkait untuk mensosialisasikan warga agar menjadi peserta BPJS. “Harapannya mudah-mudahan akhir 2016 seluruh warga tidak mampu Kota Bogor yang terdata, sudah menjadi peserta dan terintegrasi BPJS,†kata Rubaeah.
Rubaeah berpesan kepada semua rumah sakit yang ada di Kota Bogor agar dapat bekerjasama dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi warga tidak mampu Kota Bogor yang menjadi peserta BPJS. Menurut data BPS (2013), warga kota Bogor tercatat sebanyak 1.013.019 jiwa. Dari jumlah tersebut, sudah 79,6 % warga yang sudah dijamin BPJS (2014). Sisanya dijamin Jamkesda.
â€Semata-mata untuk keselamatan pasien yang dalam kondisi darurat dan perlu mendapat pertolongan pertama, terutama bayi dan ibu hamil. Untuk dana kami akan mengusahakannya.†tegasnya.
(Abdul Kadir Basalamah)