BOGOR TODAY – Aksi mogok narik yang kembali dilakukan oleh ratusan angkutan kota (angkot) dari beberapa trayek seperti 02, 03, 06, 08, 11, dan 13 terus dilakukan dan menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang disekitar jalan raya. Terkait hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak kehabisan akal, dan terus bekerja lebih keras untuk melayani para penumpang angkot, yakni dengan cara mengeluarÂkan kendaraan dinas untuk mengangÂkut penumpang.
“Kita kerahkan sebanyak 30 armada bus Trans pakuan, ada juga bantuan 4 truk dari yonif 315,2 truk dari Satpol PP dan 3 Truck dari Polres Bogor. SemuanÂya berjalan menyesuaikan mengikuti rute yang terkena dampak aksi mogok ini,†ujar Kadishub kota Bogor, Achsin Prasetyo.
Dari keseluruhan armada yang dikÂerahkan untuk mengangkut penumpang yang menumpuk di setiap titik masing-masing armada dijaga oleh 1 personil keÂpolisian, 1 personil TNI kodim 0606 kota Bogor, 1 personil Satpol PP dan petugas Dishub.
Sebelumnya kemarin pagi melalui media sosial, Walikota Bogor, Bima Arya mengingatkan warga perihal aksi mogok yang kembali dilakukan oleh para sopir angkot. “Wilujeng enjing warga Bogor, pagi ini sejumlah trayek angkot tidak beroperasi. Pemkot kerahkan semua unit bis transpakuan dan truk Satpol PP untuk membantu penumpang. Polres, Kodim dan Yon 315 juga bantu armada pengangkutan. Insya Allah muspida terus kordinasi untuk keamanan dan kenyamanan warga. Selamat beraktiviÂtas, Bima Arya,†demikian pesan singkat Bima.
Ia juga menÂgatakan, aksi mogok sopir angkot yang terÂdampak sistem satu arah (SSA) seputaran Kebun Raya Bogor (KRB) ini menurut Bima tidak akan meÂnyurutkan langkah Pemkot Bogor dalam menerapkan SSA. “Pemerintah tidak boleh kalah, negara tiÂdak boleh kalah. Oleh karena itu kita upayÂakan agar mobilisasi warga tetap jalan, termasuk dengan bantuan mobil dari TNI dan Polri,†tuturnya.
Saat ini, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, pihaknya telah membuat Tim Khusus Independen yang akan diturunkan kelapangan unÂtuk melacak para oknum yang melakuÂkan pengrusakan ketika berunjuk rasa, selain itu tim khusus ini juga nantinya akan berfungsi untuk mempercepat proses rerouting untuk mengatasi maÂsalah-masalah transportasi di Kota BoÂgor, salah satunya yakni masalah yang dikeluhkan sopir angkot. “SSA ini hanya bagian kecil dari penataan transportasi di Kota Bogor, rerouting akan kami perÂcepat dan tidak boleh berpihak kepada siapapun dalam proses rerouting ini, yang terpenting adalah untuk melayani warga Bogor,†katanya.
Ia juga menambahkan, sinkronisasi antara Organda, Pengusaha dan Warga perlu diutamakan, jangan sampai ada kepentingan-kepentingan dalam hal ini, “Bogor ini macet dan transportaÂsinya amburadul karena terlalu banyak kepentingan didalamnya, kepentingan ini perlu diselaraskan. Dalam jangka pendek, tim khusus yang menangani rerouting ini dipercepat, semua terganÂtung dari apakah tim khusus ini bekerja dengan cepat atau tidak, apabila tim khusus ini bekerja cepat, maka reroutÂing juga akan lebih cepat didapat,†pungkasnya.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Satpol PP, Eko Prabowo menÂgatakan hingga malam pukul 09.00 WIB, Satpol PP masih berkeliling untuk mengangkut warga yang terkena damÂpak dari aksi mogok narik yang dilakuÂkan para sopir angkot di Kota Bogor ini. “Kita terus berikan layanan yang terbaik kepada warga, agar mereka bisa tetap menggunakan transportasi walauÂpun angkot pada mogok,†katanya.
Ia juga menambahkan, aksi mogok yang dilakukan oleh oknum-oknum sopir angkot membuat geram dirinya, apalagi ketika melihat video-video penÂgrusakan yang dilakukan oleh para sopir angkot. “Video ini bisa menjadi alat bukti bagi saya, apabila bertemu dengan orang-orang yang melakukan pengrusakan ini akan saya beri pelajaran mereka, karena pengrusakan ini sudah melanggar aturan,†tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor Kota, AKBP Andi Herindra menginstruksikan agar seluruh polsek melakukan patroli besar-besaran untuk mengantisipasi keÂjadian perusakan, sweeping dan intimiÂdasi yang dilakukan oleh peserta aksi.
Dia juga meminta agar aparat di laÂpangan melakukan tindakan tegas seÂcara prosedural bagi pelaku perusakan, sweeping, atau intimidasi lain. Bahkan orang yang melakukan aksi penurunan paksa penumpang pun bisa mendapatÂkan sanksi hukum. “Kita akan tindak teÂgas para provokator yang mengganggu kenyamanan warga Bogor,†pungkasÂnya.
(Abdul Kadir Basalamah)