LAS VEGASÂ – Manny Pacquiao tak bisa menahan rasa haru saat menghadiri sesi konferensi pers jelang pertarungan terakhirnya kontra Timothy Bradley, Kamis (7/4/2016). Ia pun sedikti bernostalgia tentang perjalanan karirnya jelang pensiun akhir pekan nanti.
Pacquiao bakal menghadapi Bradley di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Minggu (10/4/2016). Setelah laga tersebut dan apapun hasilnya, Pacquiao menyatakan penÂsiun untuk fokus melanjutkan kariernya di bidang poliÂtik.
Saat konferensi pers, Pacman mengucap rasa syukur bisa tumbuh jadi petinju terÂnama dunia. Raut emosi haru Pacquiao terlihat ketika mengenang masa-masa sulitnya waktu kecil.
“Anda tahu hidup saya. Hidup saya sebeÂlumnya bukanlah apa-apa. Anak laki-laki itu yang sekarang berbicara di depan Anda. Saya sempat tidur di jalan dan tanpa makanan. Kadang-kadang, saya sangat merasa lapar, tapi tidak punya makanan. Saya hanya minum air untuk bertahan hidup dan itulah hidup saya,”
“Bagaimana Tuhan mengubah hidup saya menjadi seperti ini. Itu sebabnya saya bersemangat dan selalu bersyukur kepada TuÂhan atas semua yang dia berikan kepada saya,” kenang Pacquiao dikutip Reuters.
“Dalam konferensi pers ini, saya hanya ingin mempromosikan pertarungan. Kami tidak perlu lagi salÂing menyerang. Kami akan menyimpannya untuk Sabtu nanti dan itulah yang Anda tunggu,” tukasnya.
“Ini adalah pertarungan terbaik, sebab dipromosikan tanpa perang argumen atau saling memukul satu sama lain dengan kata-kata buruk. Kami akan menyimpannya untuk nanti sehingga Anda akan senang. Anda tahu Bradley berlatih keras dan kami juga demikian sehingga itu akan menarik,” pungkasnya.
Bradley sendiri menghormati kondisi lawannya. Petinju asal Amerika Serikat mengumbar keyakinan bisa menang tanpa merendahkan Pacquiao di hadapan awak media. “Bagi saya, ini adalah pertarungan warisan di mana bisa mendapatkan kesempatan ketiga. Saya siap dan bahÂkan jika saya harus menang saat ini. Saya siap untuk seÂgalanya sebab ini lebih dari pertarungan saya yang lain,” tegasnya. “Jika saya bisa mengalahkan Manny Pacquiao, itu adalah sekarang. Ini satu-satunya peluang dan kesempatan terakhir yang saya miliki. Terima kasih, Tuhan memberkati,” tutup Bradley.
Duel ini sekaligus menandai trilogi pertarungan Pacquiao dengan Bradley. Pada 2012 lalu Pacquiao menyerah dan keÂhilangan sabuk WBO, namun dua tahun berselang, ia memÂbalasnya dan merebut kembali sabuk juaranya.
(Rishad/Net)