SAID bin Musayyab berkata, “Tidak ada orang mulia, orang alim atau seorang utama yang tidak memiliki aib (kekurangan). Tetapi di antara manusia itu ada orang yang seÂlalu mengingat aib-aibnya sendiri. Barang siapa yang keutamaannya lebih besar dari kekurangannya, maka dia masih termasuk orang yang utama.â€
Kekurangan atau aib tentu sangat manuÂsiawi. Tetapi aib itu hendaknya bukanlah aib yang fatal, yang bisa memporak porandakan kepribadian kita. Bukan pula aib yang merugiÂkan orang lain. Ingatlah doktrin ini: “Semakin banyak orang yang egkau bahagiakan, semakin engkau mendapat limpahan kebahagiaan. SeÂmakin banyak engkau membuat orang menÂderita, semakin engkau dimenderitakan Allah.â€
Tak ada manusia sempurna. Karenanya, janganlah mencari sahabat atau pasangan hidup yang sempurna. Menganggap sempurÂna setiap orang akan membuat kecewa pada akhirnya ketika mengetahui aibnya. Tetapi juga jangan sembrono memilih sahabat, nanti pada akhirnya kita akan terkejut dan gelisah jika menjadi korban aibnya.