SOCHIÂ – Safety Car sudah tak asing bagi penggemar balap Formula 1 (F1). Biasanya, Safety Car masuk ke lintasan balap jika terjadi kecelakaan atau insiden yang tidak bisa dipreÂdiksi seperti turunnya hujan deras dan sebagainya.
Saat kejadian-kejadian tersebut berlangsung maka para pebalap F1 tidak diizinkan melintasi lintasan. Safety car baru akan mengizinkan para pebalap melewati lintasan setelah trek dinilai aman. Informasi mengenai hal tersebut akan diberiÂtahu lewat radio komunikasi.
Namun para pebalap tidak dapat langsung memulai begitu saja. Safety Car akan mengiring mobil-mobil F1 sambil menyalakan lampu sirene berÂwarna jingga. Tetapi hal tersebut hanÂya akan terjadi di lap awal saja. Di lap berikutÂnya mereka akan memuÂlai balapan kembali.
Meski memiliki kerja yang relatif simpel, namun spesifikasi mobil yang diguÂnakan tidak sembarangan. Safety Car edisi terbaru mulai digunakan sejak musim 2015. Mercedes-Benz AMG GT S pun dipilih penyelenggara F1 sebÂagai Safety Car. Tipe ini menggantiÂkan Safety Car keluaran Mercedes lainnya, yakni Mercedes-Benz SLS AMG berkapasitas mesin 6.200 cc V8 yang dipakai sejak 2010.
AMG GT S ditenagai mesin 4.000cc twin turbo dengan delapan silinder (V8), berwarna perak, memiÂliki tujuh percepatan dan memiliki kekuatan hingga 510 tenaga kuda. Untuk melaju 0-100 kilometer per jam, mobil ini hanya membutuhkan waktu 3,8 detik!
Pada balap F1, Safety Car diusulÂkan oleh pebalap Herbert Linge pada 1960-an. Ide ini muncul dari rasa taÂkutnya bakal mengalami kecelakaan hingga kehilangan nyawa ketika balapan berlangsung. Dia kemudian berpendapat, perlunya mobil pemÂadam kebakaran dan dokter yang bisa menjangkau lokasi balapan di sirkuit dengan cepat. Linge lalu meÂlobi Porsche yang bisa digunakan seÂbagai safety car di F1.
Dilansir dari CarScoop, Lobi Linge membuahkan hasil. Dia mendapatkan Porsche 914. Ketika itu mobil masih standar jalan raya. Linge sendiri yang menjadi driver safety car pertama. Safety Car pertaÂma kali tampak dalam sejarah F1 GP Kanada pada 1973. Hanya saja, Safety Car ini dianggap pembalap mengaÂcaukan lomba. Safety Car kemudian tidak digunakan lagi.
Baru pada 1994, penyeÂlenggara lomba kembali ‘ m e ÂmangÂgil’ Safety Car ke lintasan. Tapi lagi-lagi, kehadiran mobil dengan lampu strobo ini ditentang para pebalap. Kecepatan rendah Safety Car diangÂgap terlalu berbahaya bagi mobil-mobil F1.
Safety Car MotoGP
Pabrikan mobil asal Jerman lainÂnya, BMW kembali menjalin kerjasaÂma dengan penyelenggara MotoGP untuk menjadi Safety Car musim balÂap 2016. Kali ini, mobil yang ditunjuk merupakan BMW M2 Coupe.
Untuk hajatan MotoGP, BMW sedikit membedakan spesifikasi moÂbil untuk Safety Car dengan produk aslinya. Namun, untuk urusan fungÂsi, tak berbeda seperti mobil yang ditugaskan dalam ajang F1.
Mobil ini memiliki mesin enam silinder segaris dilengkapi teknologi TwinPower Turbo dengan kapasitas mesin 3.000 cc dilengkapi dengan BMW M series performance parts, terÂmasuk pemaikan body kit dan spoiler dengan kelir dasar putih didominasi biru dan merah.
(Rishad/Net)