p-20140812-00240_hires-jpeg-24bit-rgb_0CATALUNYA– Keberhasilan Max Verstappen menjuarai Fomula 1 (F1) GP Spanyol tak pernah dipre­diksi sebelumnya. Selain meraih podium pertama dan mengasapi dua Ferrari, Kimi Raikkonen dan Sebastian Vettel, ia juga jadi pe­balap F1 termuda yang mampu meraih podium tertinggi dalam usia 18 tahun.

Talenta dan bakat pebalap asal Belanda memang cukup menakjubkan. Pasalnya, dis­aat pebalap Rio Haryanto baru menginjak pedal gas mobil F1 di usia 23 tahun, Verstappen sudah memenangi seri bersama Tim Red Bull Racing.

Terlebih, GP Spanyol meru­pakan seri perdananya meng­endarai mobil Red Bull pasca ia bertukar posisi dengan Daniil Kvyat yang turun kasta ke Scu­deria Torro Rosso. Keberhasilan Verstappen ini pun menuai puja-puji dari insan balap dari seluruh dunia.

Wajar saja. karena pada 2013 lalu, ia masih berkecimpung di dunia olahraga karting (Gokart) dan berhasil jadi juara dunia. Sukses di gokart, ia menjajal Formula 3 setahun kemudian. Baru pada 2015 ia naik kelas ke F1 membela Torro Rosso dan meraih kemenangan perdanya akhir pekan kemarin.

Pujian pun datang dari pet­inggi Mercedes AMG Petronas dan legenda balap F1, Niki Lauda. Ia tak segan memuji talenta Ver­stappen dan tak segan angkat topi untuk anak kemarin sore di lintasan F1 itu.

Meski demikian, Lauda sempat marah atas insiden ke­celakaan di Barcelona yang meli­batkan dua pebalapnya, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg yang membuat keduanya gagal melan­jutkan balapan GP Spanyol.

Dengan tereliminasinya ked­ua jagoan Mercedes tersebut, Red Bull dengan leluasa merekam se­jarah baru dengan kemenangan Max Verstappen. Pembalap asal Belanda tersebut meraih predikat pembalap termuda yang pernah memenangi satu balapan di For­mula One (F1).

BACA JUGA :  Jadwal Tim Bulu Tangkis Indonesia di Thomas Cup dan Uber Cup 2024 Hari Ini

“Saya tidak memiliki jawa­ban lain selain mengangkat topi saya,” tutur legenda F1 yang se­lalu mengenakan topi merah un­tuk menutup luka dikepalanya setelah kecelakaan 1976 di Nur­burgring, disadur Sportsmole, Selasa (16/5/2016).

“Yang kami lihat, merupakan bakat yang dimiliki abad ini. Su­lit dipercaya tentang apa yang dilakukan Verstappen. Ia dapat memimpin balapan dengan se­jumlah tekanan dari Kimi Raik­konen. Dia merupakan seorang pembalap yang luar biasa,” tu­tupnya.

Juara dunia Formula One (F1) 1997, Jacques Villeneuve, pun mengaku sangat takjub dengan penampilan perdana Verstap­pen bersama Red Bull musim ini. Sebab, di usia 18 tahun tersebut tampil sebagai juara di seri ke­lima balapan F1.

Ya, Verstappen memang menggantikan posisi Daniil Kvyat di tim utama Red Bull. Alhasil, ia melakukan debutnya dengan ma­nis. Ia mematahkan rekor yang dipegang Sebastian Vettel sebagai pembalap termuda yakni di usia 18 tahun dan 228 hari.

Hadirnya driver asal Belan­da tersebut, Villeneuve menilai tekanan kali ini berada di rekan satu timnya, Ricciardo. Sebab, pembalap asal Australia ini be­lum pernah naik podium pada musim balap 2016.

“Kini tekanan ada pada Ric­ciardo yang gagal naik ke po­dium,” ucap Villeneuve, meng­utip dari Telegraphindia, Selasa (17/5/2016).

Sementara Daniel Ricciardo menyatakan kecewa gagal meraih podium, karena pada akhir bala­pan, ban belakang jet daratnya pecah.

Beruntung, ia bisa mengakh­iri perlombaan di urutan empat. Lantas, Ricciardo menyatakan kecewa dengan penampilannya dan memuji rekan setimnya yang jauh lebih dominan. “Ini tak sulit melihat Max berada di podium. Namun sangat sulit bagi saya untuk berada di sana, itu adalah kekecewaan terbesar saya,” ucap Ricciardo.

BACA JUGA :  Hasil Thomas Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Kalahkan Inggris 5-0

Kvyat Torro Rosso Selamanya

Kepala Tim Red Bull Racing, Christian Horner, mengaku bila pebalap Toro Rosso, Daniil Kvyat tidak akan kembali ke Tim Red Bull dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Dr. Helmut Marko membuat keputusan kontroversial untuk mengirim Pembalap asal Rusia tersebut kembali menuju Toro Rosso yang notabene sebagai tim kasta kedua atau Tim satelit Red Bull tepat se­belum GP Spanyol.

Dengan perpindahan Kvyat, otomatis membuat Max Verstap­pen yang sebelumnya merupakan pembalap Toro Rosso langsung dipromosikan ke Tim Red Bull. Hasil mengagumkan terbukti dengan laga perdananya di Sirkuit Catalunya akhir pekan lalu.

Ia menjadi pembalap termu­da yang sukses naik ke podium sebagai juara dalam penampi­lan debutnya bareng Red Bull. “Sangat tidak mudah untuk meyakinkan setiap orang untuk menempatkan dirinya dalam tim RBR. Kami tidak memiliki Sebas­tian Vettel, namun kami saat ini memiliki Max Verstappen yang sama berbakatnya dengan Vet­tel,” tegas Marko, melasnir dari Sportsmole, Selasa (17/5/2016).

“Saya pikir Kvyat tidak akan kembali menuju Red Bull dalam waktu dekat, namun anda tetap tidak dapat memprediksi apa pun yang terjadi. Kvyat me­miliki kontrak jangka panjang dan ia akan terus mendapat­kan pengalaman di Toro Rosso tanpa harus mendapatkan be­gitu banyak tekanan,” terang Horner. (Rishad/Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================