BOGOR, Today – Keterbukaan internet yang tanpa batas, membuat teknologi internet semakin murah dan mudah diakses masyarakat secara terbuka melalui berbagai perÂangkat elektronik. Untuk meÂminimalisir dampak bahaya dari keterbukaan internet terseÂbut, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Bogor memberikan pelatihan mengeÂnai internet sehat, cerdas, kreatif dan produktif (Cakap) terhadap 1000 anggota pramuka se- KaÂbupaten Bogor untuk melahirkan agen perubahan inÂformatika, di Gedung Tegar Beriman, Rabu (18/5/2016).
Kepala Dinas Komunikasi dan InforÂmasi (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Wawan Munawar Sidik menjelaskan, pihaknya sanÂgat mengapresiasi dan berharap kegiatan tersebut bisa meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menggunakan serta meÂmanfaatkan internet yang sehat dan aman. Teknologi internet semakin murah dan muÂdah diakses masyarakat secara terbuka baik melalui komputer, handphone, smartphone dan lainnya. Kemudahan tersebut bahkan anak kecil pun mampu untuk mengaksesnya tanpa batas.
“Kabupaten Bogor sendiri perkembanÂgan teknologi internet sangat pesat, terlebih Kabupaten Bogor satu daerah penerima MoÂtor Mobile Community Acces Point (MCAP), yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran teknologi dan komunikasi bagi masyarakat. Kita harus mampu mendayaguÂnakan secara optimal sehinga bisa menjadi bermanfaat,†ucap Wawan.
Keterbukaan internet yang tanpa batas katanya melanjutkan, bagaimana pun menyÂimpan bahaya berupa akses terhadap nilai-niÂlai dan budaya yang belum tentu sejalan denÂgan agama, ideologi, dan budaya bangsa ini. Untuk itu pentingnya membangun benteng moral yang tangguh guna meminimalisasi dampak negatif intenet, dan bisa memaksimalkan potensi positifnya bagi kemajuan masyarakat.
“Karena teknologi intenet juga meÂmungkinkan kita untuk mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi yang paling akÂtual bagi kepentingan pendidikan. Kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan untuk melahirkan generasi cerdas yang mampu memberikan edukasi terhadap masyarakat. Sehingga mereka akan terlatih untuk mengÂhindari berbagai akses konten negatif, serta dapat membangun kualitas sebagai agen peÂrubahan informatika untuk internet cerdas,†terangnya.
Sementara itu, Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Bogor, Didi Kurnia menuturkan, salah satu penciri Kabupaten termaju di InÂdonesia adalah tersedianya jaringan internet diseluruh Kecamatan. Dengan tersedianya jaringan internet di seluruh kecamatan, tenÂtu pihaknya memerlukan agen perubahan informatika yang handal, dimana pramuka harus siap sedia menjadi agen perubahan inÂformatika yang bisa menularkan virus positif kepada seluruh elemen lapisan masyarakat khususnya di Kabupaten Bogor.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin lahirÂkan seluruh anggota pramuka di Kabupaten Bogor sebagai agen perubahan informaÂtika. Mereka harus memiliki benteng agar keterbukaan internet bisa memanfaatkan teknologi, informasi dan penggunaan interÂnet secara Cakap,†ujar Didik.
Ia juga menambahkan, agen perubahan informatika ini diharapkan mampu memÂpromosikan, menularkan serta memberikan edukasi tidak hanya kepada anggota pramuÂka tetapi kepada seluruh masyarakat.
“Ini kami lakukan untuk mencegah penggunaan teknologi informasi dan komuÂnikasi serta internet yang negatif dan meruÂsak moral manusia. Sepertinya banyaknya kejadian yang terjadi akhir-akhir ini kerap kali disebabkan oleh penggunaan internet yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan buÂdaya ketimuran kita,†katanya.
Ditempat yang sama, Direktur PemÂberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo RI, Septriana Tangkary mengatakan, saat ini pengguna intenet dunia terus berkembang semakin pesat perkembangan teknologi ini seperti dua mata pisau artinya, jika digunakan dengan bijak maka akan memÂberikan manfaat yang besar bagi pengÂgunanya begitu sebaliknya pengguna akan tergerus perkembangan dan bisa merugikan si pengguna itu sendiri.
“Pramuka ini merupakan ujung tomÂbak pemuda Indonesia, melalui kegiatan ini mereka resmi menjadi agen perubahan informatika yang dapat meminimalisir berbÂagai hal negatif akibat interÂnet. Seperti phedopilia, bulling, dan lainnya nantinya mereka akan mengajak dan terus mensosialisasikan intenet sehat. Generasi muda ini harus lindungi jangan sampai menÂjadi korban,†cetus Septriana.
(Latifa Fitria)
Bagi Halaman