Selain itu, kata Nandi, pi­haknya tengah menyiapkan skema bisnis untuk menjangkau keluarga nasabah BRI. Jika se­lama ini hanya penerima kredit yang dilindungi dengan asuransi jiwa, maka perusahaan menyasar untuk melindungi istri dan anak-anak penerima kredit.

Perusahaan juga akan meng­garap nasabah yang kreditnya telah lunas dan menjangkau ke­luarganya. Meski begitu ia tidak menyebutkan potensi premi yang dapat diraup dengan model bis­nis ini. Hingga triwulan I/2016, premi bruto Bringin Life tercatat Rp 610,21 miliar. Sementara akhir tahun lalu premi yang diperoleh tercatat Rp 2,41 triliun. Perusa­haan juga telah membayar klaim Rp 446,59 miliar. Dengan posisi Maret 2016 ini, Bringin Life men­catatkan laba Rp 31 miliar. Sedan­gkan akhir tahun lalu laba peru­sahaan mecapai Rp 484,65 miliar.

BACA JUGA :  Manokwari Selatan Papua Barat Diguncang Gempa Terkini M4,3

Direktur Utama BRI, Asmawi Syam menuturkan, perusahaan menyiapkan Rp 500 miliar dalam lima tahun untuk mendorong Bringin Life menjadi perusahaan asuransi jiwa dengan pemegang polis terbesar. Dia menjelaskan jika Bringin berhasil meyakinkan seperempat nasasabah BRI, maka posisi pemegang polis terbesar sudah dapat diraih.

BACA JUGA :  Sinergi Jaga Ketahanan Pangan, Sekda Kabupaten Bogor Hadiri Rakor Bersama Sekda Se-Jawa Barat 

Dia mengatakan perusahaan­nya akan menjadikan Bringin Life mengikuti role bisnis BRI. Meski melayani semua sektor ekonomi namun lebih kuat dalam pasar keuangan mikro. “Small is beutiful,” katanya. Asmawi men­gatakan untuk merealisasikan target menjadi yang terbesar ini dibutuhkan teknologi, pengala­man maupun bisnis model. Semua prasyarat ini telah terpenuhi dengan memanfaatkan jaringan BRI. (Winda/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================