harkitnas-DISKOMINFOCIBINONG, TODAY– Hari Ke­bangkitan Nasional (Harkitnas) ke-108 dijadikan Pemerintah Kabupaten Bogor sebagai momentum pemberantasan kekerasan terhadap anak ke­kerasan seksual dan aliran me­nyesatkan.

“Kami tekankan kepada para camat se-Kabupaten Bo­gor, kapolsek, masyarakat dan Danramil, pihak sekolah harus kerjakeras dan kerja cerdas. Untuk bersama-sama berbagai kasus kekerasan seksual, dan pornografi. Terutama men­jadi garda terdepan dalam membentengi anak-anak kita dari perkembangan teknologi. Karena teknologi ini memang memberikan dampak positif dan negatif,” ujar Nurhayanti.

Ia menambahkan, bagian dari sisi negatif ini yang ha­rus dibentengi dengan serius mengingat kekerasan seksual dan kekerasan terhadap anak sudah sangat memprihat­inkan. Bahkan ia mendukung adanya perubahan undang-un­dang terkait peningkatan dan penambahan hukuman.

“Kami setuju adanya huku­man kebiri untuk memberikan efek jera, sehingga kedepan­nya kejadian tersebut bisa di tekan bahkan diberantas,” pa­parnya.

Langkah kongkrit yang su­dah dilakukan Pemkab Bogor, lanjutnya menerangkan, pi­haknya telah memiliki Satgas pencegahan kekerasan seksual dan kekerasan terhadap anak di Desa maupun Kecamatan. Ia juga menghimbau jika ada ma­syarakat yang menjadi korban, laporkan segera kejadian terse­but kepada Satgas dan aparat yang berwajib.

BACA JUGA :  10 Persen Angka Kematian ASN Akibat Penyakit Tidak Menular, Sekda Kota Bogor Tingkatkan Sosialisasi

“Tidak perlu malu, segera laporkan sehingga ini bisa diminimalisir. Saya pribadi saat ini terus lakukan turun langsung kelapangan seperti bertemu majelis taklim, to­koh masyarakat, alim ulama dan para ibu-ibu. Untuk bahu membahu memberantas ka­sus tidak manusiawi tersebut, mari di Harkitnas kita lakukan perubahan yang lebih baik un­tuk membangun kesejahteraan dan keamanan masyarakat Ka­bupaten Bogor,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu penerima penghargaan juara I Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Barat, sekaligus Kepala Sekolah SMAN 1 Ci­ampea, Arif Satiawan menu­turkan, ia sangat menyetujui himbauan yang disampaikan Bupati Bogor. Untuk memi­nimalisir berbagai hal negatif pihaknya rutin melakukan per­temuan dengan para orang tua murid minimal empat kali dalam satu bulan untuk diberi pembekalan pendidikan par­enting.

BACA JUGA :  Lantik 30 PPK, Sekda Kota Bogor Tegaskan Netralitas dan Sensitivitas

“Kita harus bangkit, kami berupaya menghindari agar anak-anal kita bisa terhidar dari hal negatif. Maka antara guru, orang tua dan keluarga harus kompak, menjaga dan mengawasi anak-anak dengan optimal,” tegas Arif.

Selain itu, pihaknya terus meningkatkan kerjasama den­gan Dispora dan MUI Kabupat­en Bogor. Salah satunya beber­apa waktu lalu ia mengundang MUI untuk memberikan pem­bekalan kepada seluruh siswa, untuk meningkatkan spiritual, keimanan dan ketakwaan para siswa.

“Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap prilaku anak, untuk itu harus kita ben­tengi dengan serius. Saya juga sangat mendukung kegiatan ekstrakulikuler disekolah un­tuk mengurangi kegiatan anak diluar sekolah,” imbuhnya.

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Bogor Nurhayanti di­dampingi Ketua DPRD Kabu­paten Bogor, Polres Bogor, Dandim 0621, Pada Kepala SKPD Kabupaten Bogor dan lainnya, berkesempatan mem­berikan penghargaan terhadap Siswa, Guru maupun Sekolah

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================