JAKARTA, TODAY – Pergerakan nilai tuÂkar Rupiah terhadap dolar Amerika SeriÂkat (USD), Jumat (20/5/2016) mengalami tekanan cukup besar. Akibatnya, Rupiah pun terjungkal ke level Rp13.600 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di Asia, melemah 42 poin atau 0,31 persen ke Rp13.607 per USD. Adapun kisaran harian Rupiah, berada di Rp13.557 hingga Rp13.678 per USD.
Sementara yahoofinance mencatat Rupiah menguat 37 poin atau 0,27 persen menjadi Rp13.669 per USD. Menurut yaÂhoofinance, Rupiah bergerak dalam renÂdah Rp13.550 per USD hingga Rp13.670 per USD.
Sedangkan Bank Indonesia (BI) lewat kurs Jakarta Interspot Dollar Exchange mencatat Rupiah mengalami pelemahan hingga 106 poin. Adapun pergerakan RuÂpiah hari ini, berada di angka Rp13.573 per USD dari sebelumnya di Rp13.467 per USD.
Adapun kurs jual Rupiah hari ini, beÂrada di angka Rp13.631 per USD, dan unÂtuk kurs beli berada di kisaran Rp13.505 per USD.
Pelemahan rupiah tidak sendirian. Mayoritas mata uang di kawasan regional Asia juga melemah. Bahkan, selama satu bulan terakhir, seluruh mata uang di Asia harus menyerah menghadapi perkasanya dolar AS.
Senior Market & Technical Analyst PT KDB Daewoo Securities Indonesia, Heldy Arifien mengatakan, nilai tukar rupiah terjadi pelemahan lantaran kecenderunÂgan Federal Reserve kian menguat untuk menaikkan Fed Fund Rate (FRR) pada Juni 2016.
“Pergerakan dolar AS cenderung menÂguat,†ungkapnya
Dia memerkirakan, kurs rupiah hanya sebentar mencapai level Rp13.600 per dolar AS hingga Rp13.700 per dolar AS. Lonjakan nilai tukar dolar AS yang terjadi kemarin lantaran ada transaksi penjualan saham PT Matahari Departement Store Tbk. (LPPF) oleh CVC Capital Partners seÂnilai USD 168 juta.
Transaksi tutup sendiri itu mencapai Rp 2,2 triliun juga telah membuat total transaksi jual oleh investor asing melonjak Rp 6,14 triliun. Sedangkan aksi pembelian oleh investor asing pada 19 Mei 2016 menÂcapai Rp 5,45 triliun.
(Winda/net)
Bagi Halaman