“Kami tetap bangga. Jangan pernah ragukan kebanggaan kita pada Merah Putih. Apalagi perÂjuangan anak-anak kita sudah habis-habisan tadi di final Piala Thomas,†kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu dalam keterangan yang diterima media.
Menurut dia, perjuangan Tommy Sugiarto dan kawan-kawan luar biasa bahkan harus jatuh bangun. Hasil di Kunshan harus menjadi pembelajaran penting. Kedepan pihaknya berÂharap atlet bulu tangkis IndoneÂsia terus berlatih serta memanÂtau perkembangan bulu tangkis negara-negara lain.
Secara teknis, kata dia, keÂmampuan atlet bulu tangkis InÂdonesia luar biasa. Namun, sejak awal memang ada kelemahan terutama disektor tunggal putra. Kedepan, kelemahan ini harus segera dibenahi agar bisa mamÂpu menyumbangkan poin di keÂjuaraan yang akan datang.
“Pemerintah mendorong agar pembinaan usia dini mutlak dilakukan dan pencarian bibit berbakat dari seluruh penjuru Tanah Air juga harus dilakukan. PBSI sebagai induk organisasi harus jeli dan detail serta jangan memberi fokus pada klub-klub tertentu sehingga klub lain tidak punya tempat dipelatnas,†katÂanya menambahkan.
Di tempat terpisah, Ketum PP PBSI Gita Wirjawan juga beruÂsaha mendinginkan suasana hati para pemainnya pasca gaÂgal merebut Piala Thomas 2016. Mantan Menteri Perdagangan itu menyebut bahwa saat ini pemain sudah memberikan penampilan terbaik mereka dan itu yang haÂrus diapresiasi.
“Pendekar-pendekar muda kita telah berjuang hingga pengÂhabisan. Saat ini, itu yang terÂpenting. Congratulations, DenÂmark!†tutup Gita.
(Imam/net)