Pertempuran di sejumlah wilayah Suriah semakin meningkat dalam beber­apa minggu terakhir, terutama setelah negara-negara Barat berupaya keras memberlakukan gencatan senjata di wilayah Suriah bagian barat juga setelah perundingan damai di Jenewa berujung buntu.

Tayangan televisi Ikhbariya me­nampilkan situasi dari lokasi ledakan di Jableh, yang menunjukkan sejumlah mobil dan minivan hangus terbakar. Se­dangkan foto yang disebarkan pengguna media sosial pro-rezim Suriah menun­jukkan sejumlah jasad korban dan ba­gian tubuh korban yang hangus akibat ledakan.

Lebih lanjut, Syrian Observato­ry menyebut sedikitnya 53 orang tewas akibat ledakan di Jableh, sedangkan 48 orang lainnya tewas akibat ledakan di Tartous. Dalam pernyataannya, Kemen­terian Dalam Negeri Suriah menyebut lebih dari 20 orang tewas akibat ledakan itu. Sementara media nasional Suriah menyebut korban tewas mencapai 45 orang.

Baik Tartous maupun Jableh meru­pakan basis kuat rezmi Presiden Assad. Keluarga besar Assad diketahui berasal dari desa Qardaha, yang berjarak hanya 25 kilometer sebelah timur kota Jableh. Selama konflik Suriah berlangsung sejak tahun 2011, kedua kota itu tidak ikut di­landa konflik. (Yuska Apitya/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================