SURIAH TODAY– Sekitar 101 orang diÂlaporkan tewas akibat ledakan bom di kota pantai Jableh dan Tartous, yang dikuasai rezim pemerintah Suriah. MiliÂtanIslamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas leÂdakan itu.
Dalam pernyataannya, seperti dilanÂsir Reuters, Senin (23/5/2016), ISIS meÂnyebut serangan itu ditargetkan pada pendukung Presiden Bashar al-Assad. OrÂganisasi pemantau konflik Suriah, SyrÂian Observatory for Human Rights, meÂnyebut sedikitnya ada lima serangan bom bunuh diri dan dua bom mobil.
Syrian Observatory menyebut, seÂrangan semacam ini merupakan yang pertama terjadi di wilayah Tartous, yang menjadi fasilitas Angkatan Laut Rusia, yang merupakan sekutu rezim Suriah dan juga di kota Jableh. Media nasional Suriah membenarkan serangan bom di kedua wilayah itu.
Dilaporkan media nasional Suriah bahwa satu ledakan bom mobil dan dua pengebom bunuh diri menyerang sebuah pusat pengisian bahan bakar di Tartous. Sedangkan kota Jableh digunÂcang sedikitnya empat ledakan bom, yang salah satunya terjadi di dekat rumah sakit setempat.
Pertempuran di sejumlah wilayah Suriah semakin meningkat dalam beberÂapa minggu terakhir, terutama setelah negara-negara Barat berupaya keras memberlakukan gencatan senjata di wilayah Suriah bagian barat juga setelah perundingan damai di Jenewa berujung buntu.
Tayangan televisi Ikhbariya meÂnampilkan situasi dari lokasi ledakan di Jableh, yang menunjukkan sejumlah mobil dan minivan hangus terbakar. SeÂdangkan foto yang disebarkan pengguna media sosial pro-rezim Suriah menunÂjukkan sejumlah jasad korban dan baÂgian tubuh korban yang hangus akibat ledakan.
Lebih lanjut, Syrian ObservatoÂry menyebut sedikitnya 53 orang tewas akibat ledakan di Jableh, sedangkan 48 orang lainnya tewas akibat ledakan di Tartous. Dalam pernyataannya, KemenÂterian Dalam Negeri Suriah menyebut lebih dari 20 orang tewas akibat ledakan itu. Sementara media nasional Suriah menyebut korban tewas mencapai 45 orang.
Baik Tartous maupun Jableh meruÂpakan basis kuat rezmi Presiden Assad. Keluarga besar Assad diketahui berasal dari desa Qardaha, yang berjarak hanya 25 kilometer sebelah timur kota Jableh. Selama konflik Suriah berlangsung sejak tahun 2011, kedua kota itu tidak ikut diÂlanda konflik. (Yuska Apitya/net)
Bagi Halaman