Juwari mengatakan ABMI sedang konsolidasi dengan petani dari berÂbagai daerah. Pihaknya juga menÂgirimkan surat pemberitahuan akan menggelar unjuk rasa kepada kepoliÂsian. “Kami sudah kirim surat pemÂberitahuan,†ucapnya.
Saat pemerintah membuka kerÂan impor bawang merah pada 2012, ratusan petani juga menggelar proÂtes. Unjuk rasa yang digelar di jalan Pantai Utara Jawa itu sempat memÂbuat lalu lintas tersendat. Selain itu, petani menggelar unjuk rasa di KeÂmenterian Pertanian, Jakarta. “Kami tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Saat itu petani marah karena harga bawang merah terjun bebas,†kata dia.
Juwari mempertanyakan keputuÂsan pemerintah mengimpor bawang merah saat pasokan melimpah. Dia merasa dibohongi pemerintah kareÂna pada Senin lalu ABMI mengikuti pertemuan dengan sejumlah pejabat Kementerian Koordinator PerekonoÂmian dan kementerian di bawahnya, termasuk Kementerian Pertanian. Hasil pertemuan itu intinya menoÂlak impor komoditas itu. “Tapi sekaÂrang kenyataannya seperti apa. Kami merasa dikadalin (dibohongi) kalau kayak begini,†ujarnya.
Sekretaris ABMI Ichwan menuÂturkan pihaknya menyiapkan sepuÂluh bus untuk memberangkatkan ratusan petani ke Jakarta. ABMI beÂlum menentukan kapan unjuk rasa akan digelar. “Tanggal 1 Juni nanti, kami rapat lagi untuk menentukan waktu demo,†katanya, Rabu kemaÂrin. Peserta unjuk rasa, ucap dia, buÂkan hanya dari Brebes, tapi juga dari daerah lain, seperti Kendal, Cirebon, Demak, dan Tegal.
Ichwan berujar, keputusan pemerintah mengimpor bawang merah sebanyak 2.500 ton bukan merupakan solusi stabilisasi harga. Menurut dia, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengaÂtur harga menjelang Ramadan dan Lebaran ini. “Salah satunya dengan mengatur distribusi bawang merah,†tuturnya.
Pendapat senada disampaikan petani di Desa Tegalglagah, KecaÂmatan Bulakamba, M. Subhan. Dia mengatakan tingginya harga komoÂditas tersebut saat ini bukan karena stok yang menipis, tapi lantaran panÂjangnya rantai distribusi. “PemerÂintah harus bisa memangkas rantai distribusi bawang merah,†ucap KetÂua Kelompok Tani Sumber Pangan Brebes itu.
Subhan dan petani lain siap datang ke Jakarta untuk menyuaraÂkan nasib mereka. “Kami tak ingin harga bawang merah lokal jatuh gaÂra-gara bawang merah impor memÂbanjiri pasar,†tandasnya.(*)