Blok-F-NetKomisi B DPRD Kota Bogor marah bukan kepalang mendapat kabar kegagalan revitalisasi Pasar Kebon Kembang. Anggota Komisi B DPRD Kota Bogor, Mahpudi Ismail, mencak-mencak dan meminta Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, segera memecat Dirut PD Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ), Andri Latief Asyikin.

Oleh : Abdul Kadir Basalamah
[email protected]

Politikus Gerindra itu mengatakan gagal­nya proses Beauty Contest wajar apabila mendapatkan pemikiran mir­ing dari publik karena banyak waktu yang telah disia-siakan oleh Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) untuk menilai para calon investor.

“Beauty Contest ini hanya buang-buang waktu saja, mun­dur-mundur gajelas terus, kita akan panggil lagi Direksi PD PPJ soal ini, karena masyara­kat sangat menanti perbaikan pasar itu,” ujarnya, kemarin.

Bekas ‘anak pasar’ itu juga menambahkan apabila kinerja PD PPJ seperti ini terus dikhawatirkan Pemer­intah Kota (Pemkot) Bogor kesulitan mendapatkan in­vestor yang bermutu untuk proyek-proyek kedepannya.

“Seharusnya dibatalkan dari awal saja apabila disinyalir investor yang sekarang tidak memenuhi kualifikasi, jadi tidak perlu memakan waktu yang lumayan lama,” tambahnya.

Seperi diketahui, berdasar­kan Kerangka Acuan Kerja (KAK) PD PPJ, seharusnya pen­gumuman pemenang Beauty Contest Pasar Kebon Kembang dilaksanakan pada 29 April lalu, namun karena jajaran Direksi PD PPJ ingin mendalami para calon investor sehingga PD PPJ membuat KAK baru yang pen­gumumannya seharusnya di­lakukan pada 24 Mei kemarin.

BACA JUGA :  Oknum Polisi Tega Cabuli Anak Tiri di Surabaya Berkali-Kali

Alhasil dengan memakan waktu yang cukup panjang pengumuman pemenang in­vestor revitalisasi Pasar Kebon Kembang tidak diumumkan dan dinyatakan gagal oleh Walikota Bogor, Bima Arya yang menilai para calon in­vestor tidak memenuhi kuali­fikasi berdasarkan KAK PD PPJ untuk membenahi Pasar Kebon Kembang tersebut.

Bima Arya menilai PT Muly­agiri KSO PT Maya Saribakti Uta­ma tidak menggunakan bank pemerintah dalam hal Bank Garansi, sedangkan PT Fortun­indo Artha Perkasa tak sanggup memenuhi Bank Garansi sebe­sar 30 persen dari nilai investasi sebesar Rp. 100 miliar lebih.

Sementara itu, Direktur Op­erasional PD PPJ, Syuhairi Nasu­tion membenarkan pernyataan Bima Arya. “Betul sekali apa yang dikatakan Pak Walikota,” kata pria yang juga menjabat se­bagai Ketua Tim Seleksi Beauty Contest Revitalisasi Blok F itu.

Saat disinggung mengapa PD PPJ tak menghentikan proses beauty contest sejak awal. Syu­hairi berdalih bahwa hal itu harus dilakukan lantaran be­lum meminta pertimbangan dari beberapa pihak, seperti Bagian Perekonomian Pem­kot, Unit Layanan Pengadaan (ULP), Dinas Pengawasan Ban­gunan dan Pemukiman (Was­bangkim), Kejaksaan Negeri (Kejari) Bogor dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Ba­rang/Jasa Pemerintah (LKPP).

“Kalau soal dua bank syariah yang digunakan PT Mulyagiri KSO PT Maya Saribakti Utama, silahkan cek saja di google tentang direktorat Bank Man­diri, dan menurut analisis kami itu bank swasta. Kalau bank pemerintah itu BNI, BTN, BRI dan Mandiri,” ungkap Syuhairi.

BACA JUGA :  Penemuan Jasad Pria Tergeletak di Trotoar Simpang Sentul, Luka Robek Dibagian Punggung

Syuhairi juga menyatakan, pemindahan bank garansi dari swasta ke negeri sah-sah saja dilakukan oleh calon investor. “Tetapi masalahnya kenapa tidak dipindahkan dari awal. Aturan itu kan sudah tercan­tum dalam KAK,” ujarnya.

Syuhairi juga mempersilah­kan apabila ada peserta Beauty Contest yang ingin menggugat PD PPJ terkait gagalnya lelang revitalisasi Blok F, Pasar Ke­bon Kembang, namun yang pasti PD PPJ melaksanakan sayembara revitalisasi Blok F sesuai dengan koridor KAK.

“Kalau ada yang gugat si­lahkan saja. Makanya kami butuh waktu lama untuk me­mutuskan karena semuanya ber­jalan sesuai pakem,” jelasnya.

Ketika ditanya soal bo­cornya scoring penilaian kon­testan sayembara Blok F ke public. Syuhairi mengaku ti­dak mengetahui hal itu, tapi yang pasti penilaian dipegang oleh anggota tim seleksi.

“Kalau soal apakah ada orang dalam yang membocorkan, saya no comment. Yang pasti seha­rusnya scoring tak boleh dise­barluaskan, sebab itu rahasia n e g­ara,” ucapnya.

Syuhairi me­nambahkan, beauty contest sendiri akan kembali dilaksanakan dalam waktu dekat. “Nanti pasti diberitahukan. Insya Allah KAK takkan diubah,” ungkapnya.

(Ab­dul Kadir Basalamah|Yuska

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================