Perusahaan manufaktur Foxconn tengah meningkatkan teknologi otonom demi kelancaran produksi pabrik. PeruÂsahaan pun dilaporkan telah menggantikan 60 ribu pekerja manusia dengan mesin robot.
FOXCONN yang berasal dari Taiwan dikenal sebagai peÂmanufaktur produk Apple seperti iPhone dan iPad. Foxconn mengaku meÂmang sedang dalam pengembangan mesin otonom untuk operasi manufakturnya.
Dari sumber pemerÂintah Kunshan di China yang diÂwartakan South China Morning Post, Foxconn telah mengurangi karyawan manusia dari 110 ribu menjadi 50 ribu orang. Semuanya berkat kehadiran robot yang diyakini sukses menekan biÂaya buruh.
Namun Foxconn kepada BBC mengkonfirmasi bahwa meski perusahaan sedang dalam proses pengembangan mesin otonom, mereka meÂnyangkal robot baru yang berÂtugas di lini perakitan pabrik menggerus pekerjaan manusia.
Malah Foxconn menÂgatakan, mereka menggunakÂan robot untuk “mengurangi tugas yang sifatnya repetitif atau berulang-ulang yang seÂbelumnya dilakukan oleh karyÂawan manusiaâ€.
Sehingga, dengan adanya bantuan robot maka para peÂkerja manusia bisa lebih fokus ke bagian manufaktur lain sepÂerti riset dan pengembangan atau R&D dan kontrol kualitas.
“Kami akan terus memanÂfaatkan robot otonom dan kekuatan manusia dalam opÂerasi manufaktur kami. Dan kami harap bisa terus memeÂlihara tenaga kerja signifikan kami di China,†kata Foxconn.Lebih lanjut South China MornÂing Post turut mewartakan, ada sebanyak 35 perusahaan TaiÂwan termasuk Foxconn telah menghabiskan US$609 juta unÂtuk pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada 2015.
Sebagian besar perusahaan-perusahaan tersebut mempeÂkerjakan puluhan ribu orang di Kunshan, di mana dua perÂtiga dari 2,5 juta penduduknya adalah pekerja migran.
Berdasarkan survei pemerÂintah, 600 perusahaan di KunÂshan berencana untuk mengiÂkuti jejak Foxconn. Diketahui laporan Fair Labor Association pada 2012 menunjukan bahwa kondisi ketenagakerjaan di fasilitas manufaktur Foxconn di bawah standar legal, sepÂerti jam kerja yang berlebihan hingga lingkungan yang kurang sehat. Kala itu Foxconn dan Apple sepakat untuk meningÂkatkan kondisi tersebut untuk kesejahteraan pekerja mereka.
(Yuska Apitya)
Bagi Halaman