Kedua, mohon ampun dan bertaubat kepada Allah SWT. Permohonan ampun tidak diÂbatasi oleh tempat dan waktu, akan tetapi bisa melakukan diÂmana saja dan kapan saja. NaÂmun demikian, ia sangat baik bila dilakukan sebelum datang bulan Ramadhan. Hal ini kita lakukan sebagai rasa hormat dan ta’dzim atas kedatangan bulan yang muÂlia, Ramadhan. Allah berfirman, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada Allahâ€. (QS. Al- Huud [11] :3) Rasulullah bersabÂda, “Demi Allah, sesungguhnya aku mohon ampun dan bertauÂbat kepada Allah swt 70 kali lebih dalam satu hariâ€. (HR. Bukhori dari Abu Hurairah)
Ketiga, memperbanyak puasa sunah. Dalam bulan ini, RasuÂlullah SAW memperbanyak puasa sunah. Bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, keÂcuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah. Dari Aisyah RA berkata, “Aku tidak pernah meÂlihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.†(HR. Bukhari no.1969 dan Muslim no.1156)
Keempat, menyambung silaÂturahmi dan saling memaafkan. Momentum Sya’ban, kita berÂsihkan hati dari segala kesalaÂhan dan kekhilafan yang terjadi antara kita sebagai suami, istri, anak, keluarga, tetangga dan saudara se-iman, baik di sengaja atau tidak disengaja, disadari ataupun tidak disadari, dengan saling bersilaturrahmi, saling kunjung mengunjungi, dan salÂing memaafkan. Allah sangat memerintahkan setiap kita untuk saling memaafkan, sebagaimana firman-Nya: “Hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan AlÂlah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangâ€. (QS. An-Nuur [24] :22).
Semoga momentum Sya’ban ini, dapat kita masksimalkan unÂtuk meraih rahmat, maghfirah dan dijauhkan dari siksa api di bulan Ramadhan. Wallahu’alam