TNI-NetBOGOR TODAY- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan jika kekayaan alam Indonesia kini menjadi incaran negara asing. Ihwal kandungan kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia sudah disadari oleh para Pres­iden Indonesia.

Diantaranya, Presiden per­tama Ir Soekarno yang menye­butkan bahwa kekayaan alam Indonesia suatu saat nanti akan membuat iri negara-neg­ara di dunia. Demikian pula Presiden Jokowi pada saat di­lantik di Senayan menyampai­kan, kekayaan akan sumber daya alam justru dapat men­jadi petaka buat kita.

“Itu semua, sekarang sudah menjadi kenyataan. Dengan demikian, maka kita harus waspada dengan kekayaan alam yang kita miliki karena menjadi bahan rebutan oleh negara-negara asing,” kata Panglima TNI saat memberi­kan pembekalan kepada 1.940 peserta Apel Mitra Informasi Garuda Sewasana, di Gedung Braja Mustika, Bogor, akhir pe­kan kemarin.

BACA JUGA :  Wajib Coba, Aktivitas Seru Camping Ground di Harris Sentul Bogor

Panglima TNI juga menyam­paikan, seiring dengan lon­jakan penduduk dunia yang berkembang begitu pesat dan jumlahnya sudah melebihi kapasitas ideal, maka logikan­ya pertambahan pendudukan itu juga memerlukan pasokan pangan, air dan energi untuk menompang hidupnya. Hal ini­lah yang akan memicu konflik antarnegara.

Jenderal TNI Gatot Nur­mantyo memprediksi bahwa energi akan habis pada tahun 2043, kondisi tersebut memicu perang untuk mengambil alih energi negara-negara yang berada di garis ekuator, salah satunya yang dilirik adalah In­donesia. “Ke depan, energi itu bisa digantikan dengan hayati dan kekayaan alam hayati ada di negara ekuator, terutama di Indonesia. Maka Indonesia akan menjadi lumbung pan­gan, air sekaligus juga lum­bung pengganti energi hayati,” ujarnya, Ahad (29/5/2016).

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Ayam Goreng Madu yang Praktis dan Lezat

Mengakhiri pembekalannya Panglima TNI menegaskan, bahwa kedepan kekayaan In­donesia benar-benar menjadi ajang rebutan negara luar/ negara asing untuk menguasai dan memiliki dengan berbagai cara dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup warga nega­ranya. Oleh sebab itu «Perang» ke depan adalah perang pan­gan, air dan energi diistilahkan perang ekonomi dan lokasinya di Indonesia, inilah ancaman bangsa Indonesia,” tandasnya.

(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================