9402900202_d370151059_bBANK Indonesia (BI) disinyalir berencana memberikan disinsentif kepada bank yang cenderung malas menyalurkan kredit untuk nasabah baru.

Oleh : Winda Herviana
[email protected]

Namun melihat rencana tersebut, Ekonom BCA, David Sumual menilai bahwa disintensif untuk perbankan belum tepat jika dilakukan di saat pertumbu­han perekonomian sedang melemah.

“Melihat perekonomian melemah, bank juga agak riskan memberikan kredit karena ada pelemahan eko­nomi. Takutnya ini membuat kredit macet semakin ber­tambah” ujar Sumual, Min­ggu, (29/5/2016).

Selain memperhitungkan peningkatan kredit macet, Sumual menilai bahwa ma­syarakat saat ini masih kesuli­tan mencari peluang bisnis di saat pelemahan ekonomi. Hal ini dinilai membuat banyak pelaku usaha yang baru ma­sih sedikit yang bermunculan. Hasilnya kredit yang diberikan bank masih cenderung kepada pelaku usaha besar.

BACA JUGA :  Menu Makan Spesial dengan Nasi Goreng Kari Cumi yang Lezat dan Sedap

Menurutnya, BI dan pemerintah se­harusnya memberikan insentif lain ke­pada bank maupun masyarakat sehingga mereka mau memanfaatkan kredit me­lalui kredit usaha rakayat (KUR), atau mencari segmentasi lain yang bisa me­nyerap KUR agar menstimulus pertum­buhan ekonomi.

Ekonomi dari Permata Bank, Josua Pardede menuturkan bahwa keinginan pemerintah untuk meningkatkan per­tumbuhan usaha mikro kecil dan Menan­gah (UMKM) melalui suntikan KUR me­mang masih sulit dikembangkan. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian di seluruh sektor masih belum stabil.

BACA JUGA :  Pencok Kentang Betawi, Makanan Renyah yang Gurih Bikin Nagih

“Hal ini berdampak pada premium risiko yang meningkat seiring dengan NPL (Nonperforming Loan/ kredit ber­masalah) yang meningkat. Sehingga penurunan dari suku bun­ga kredit juga tidak secepat dari penurunan BI Rate yang sejauh ini sudah turun 75 bps,” kata Josua. (net)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================