Pengangkatan Anang untuk menjabat sebagai Kabareskrim pada September 2015 silam menggantikan Komjen Pol Budi Waseso memuncul­kan berbagai rumor tak sedap.

Budi ketika itu disebut-sebut telah membuat kegaduhan lanta­ran menyidik kasus korupsi di PT Pelindo II. Akhirnya Anang dan Budi bertukar jabatan pada September 2015. Kendati Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menegaskan bahwa rotasi jabatan Kabareskrim adalah murni penyegaran tugas di inter­nal Polri namun mengingat adanya kontroversi yang terjadi sebelum­nya wajar jika ada beberapa pihak menilai bahwa ada unsur politis dalam pertukaran jabatan terse­but. “Mutasi jabatan adalah hal yang wajar. Ini untuk kepentingan regenerasi, penyegaran, dinamika operasional polri,” kata Jenderal Badrodin.

BACA JUGA :  Agar Tak Mudah Sakit saat Puasa, 5 Minuman Ini Bisa Tambah Imunitas

Selanjutnya Anang pun seakan mengemban sejumlah tugas yang belum tuntas di masa kepemimpi­nan Budi.

Lulusan Akademi Kepoli­sian tahun 1982 ini mengklaim sejak dirinya menjabat sebagai Kabareskrim, kinerja Bareskrim mengalami peningkatan. Meski demikian, pihaknya tidak menutup mata bahwa masih ada sejumlah pekerjaan yang belum tersele­saikan. “Tidak ada gading yang tak retak. Tapi jangan fokus pada ba­gian yang retak itu. Justru bagian yang masih mulus yang sepatutnya menjadi penilaian,” ujar Anang. Pihaknya merinci beberapa ka­sus yang sudah berhasil diungkap oleh Bareskrim Polri, di antaranya kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang, tindak pidana perdagangan orang dan satwa liar, kejahatan dunia maya, pemalsuan yang merugikan daya saing produk nasional hingga persoalan narkoti­ka.

BACA JUGA :  Tuban Jatim Diguncang Gempa Magnitudo 3,7

(Yuska Apitya Aji)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================