Dalam kunjungannya ke Iran, MenÂteri ESDM Sudirman Said meÂmimpin delegasi Indonesia berÂtemu Menteri Perminyakan Iran Bejan N Zanganeh untuk membicarakan peningkatan kerja sama.
Pertemuan tersebut akhirnya mengÂhasilkan kesepakatan antara PT Pertamina (Persero) dengan National Iranian Oil ComÂpany (NIOC). Pertamina menandatangani kontrak impor Liquid Petroleum Gas (LPG) sebanyak 88.000 ton untuk tahun ini. TaÂhun depan, impor LPG dari Iran akan ditÂingkatkan sampai 500.000 ton.
“Ini merupakan kunjungan kami yang ketiga kalinya ke Iran. Saya gembira dari waktu ke waktu hubungan ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan Iran semakin dekat dan meningkat. Hari ini ada tonggak baru penandatangan kerja sama pasokan LPG dari NIOC ke Pertamina. Kerja sama pasokan LPG dari NIOC ke Pertamina disÂepakati sebesar 88.000 ton untuk tahun 2016 dan akan meningkat menjadi 500.000 ton pada 2017,†ungkap Sudirman dalam keterangan tertulis, Senin (30/5/2016).
Sementara itu, Direktur Utama PT PerÂtamina (Persero), Dwi Soetjipto, mengungÂkapkan bahwa pihaknya memang berminat untuk membeli minyak mentah (crude oil) dan LPG dari negeri para mullah itu karena harganya yang murah. “Supply LPG (dari Iran) relatif murah, crude bisa jadi kompetiÂtor untuk (pemasok) yang lain. Itu tadi kita bahas, kita lanjutkan,†kata Dwi.
Selain impor minyak dan LPG murah, Pertamina juga berminat menggarap ladang migas di Iran. Pencarian sumber-sumber minyak di luar negeri ini sangat penting untuk menjamin pasokan minyak di dalam negeri.
Menurut Dwi, kesempatan PerÂtamina untuk mengelola blok miÂgas di Iran sangat terbuka lebar. Pertamina sudah ikut tender untuk mendapatkan blok migas di sana. “Kita sampaikan minat itu. Kita kan sekarang ikut tender, treatment-nya tender biasa, karena opportunity-nya cukup bagus,†pungkasnya.
Kunjungan kerja Menteri ESDM Sudirman Said ke Iran saat ini terkait dengan penjajakan impor minyak dan LPG dari Iran.
Dwi Soetjipto, menyatakan berÂminat untuk membeli minyak menÂtah (crude oil) dan LPG dari negeri para mullah itu karena harganya yang murah.
“Supply LPG (dari Iran) relatif murah, crude bisa jadi kompetitor untuk (pemasok) yang lain. Itu tadi kita bahas, kita lanjutkan,†kata Dwi saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/5/2016).
Selain impor minyak dan LPG murah, Pertamina juga berminat menggarap ladang migas di Iran. Pencarian sumber-sumber minyak di luar negeri ini sangat penting untuk menjamin pasokan minyak di dalam negeri.
Menurut Dwi, kesempatan PerÂtamina untuk mengelola blok miÂgas di Iran sangat terbuka lebar. Pertamina sudah ikut tender untuk mendapatkan blok migas di sana. “Kita sampaikan minat itu. Kita kan sekarang ikut tender, treatment-nya tender biasa, karena opportuÂnity-nya cukup bagus,†pungkasÂnya. (Alfian M|net)
Bagi Halaman