Membuat Kalender Islam

Dalam masa ‘tenang’ selama lima tahun ke de­pan, Thomas mengusulkan agar terjadi dialog antara ormas dan pemerintah. Tujuannya, untuk membuat sebuah mekanisme penyeragaman terkait penentuan awal Ramadan dan Lebaran.

Ada tiga poin yang bisa dibahas, yakni pertama menentukan otoritas tunggal. Menurut Thomas, per­lu ada satu institusi khusus yang bisa diikuti keputu­sannya secara bersama. “Selama ini ada pemerin­tah, ada ormas. Keputusan keduanya bisa berbeda. Keputusan pemerintah kadang bisa tidak diikuti oleh ormas,” saran Thomas.

BACA JUGA :  Menu Tanggal Tua dengan Tumis Buncis dan Tempe yang Nikmat Dimakan Bareng Keluarga

Kedua, perlu ada kriteria tunggal dalam penen­tuan derajat bulan. Baik Muhammadiyah dan NU bisa berdialog menyepakati kriteria tersebut dengan mengajak serta para ahli astronomi. “Kriteria itu didasarkan pada data astronomi. Kami sudah me­nyampaikan data, tinggal ormas melakukan dialog, memilih mana yang bisa diterima,” paparnya.

Ketiga, Thomas mengusulkan agar ada batas wilayah dan batas keberlakuan. Artinya, ada keten­tuan mengenai wilayah mana saja penentuan ini diberlakukan. Apakah mengikuti secara global atau wilayah tertentu. “Jadi ini diharapkan dalam lima tahun masa tenang dialog makin intensif. Saya me­lihat kecenderungan sekarang di ormas ada generasi muda, lebih melek teknologi informasi, lebih relatif terbuka dan cair untuk dialog,” tandasnya.

BACA JUGA :  Gula Darah Naik saat Lebaran Bisa Disebabkan 8 Makanan dan Minuman Ini

(Yuska Apitya Aji)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================