Untitled-18BOGOR, Today – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Keca­matan Parungpanjang terkejut mengetahui rata-rata masa be­lajar masyarakat di wilayahnya hanya 5,81 tahun.

Padahal, berdasarkan nilai yang dikeluarkan Dinas Pendi­dikan (Disdik) Kabupaten Bogor, lama sekolah warga Parungpan­jang mencapai 7,02 tahun. “Yang disebut bupati itu versi Badan Pusat Statistik (BPS). Jadi, ter­gantung kita mau pakai hasil sur­vei yang mana,” papar Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Pa­rungpanjang, Sutar Kolumbun.

BACA JUGA :  Cari Wawasan Soal Perguruan Tinggi, Pelajar SMAN 10 Bogor Kunjungi UGM

Menurutnya, data yang di­perhitungkan keduanya sangat kuat. Sebab, pada 2017 men­datang wilayah Parungpanjang harus bebas buta aksara. “Saat ini tinggal beberapa lagi yang se­dang kami garap,” sebutnya.

Sutarbun -sapaan akrabnya-menjelaskan, singkatnya masa belajar warga disebabkan faktor perekonomian. Sehingga lebih memilih pendidikan nonformal seperti pondok pesantren jika putus sekolah. “Terutama desa yang paling tersisih seperti di Gintung Cilejet. Jadi mereka ikut pendidikan nonformal. Tapi sedikit yang putus sekolah lan­jut ke pesantren. Lebih banyak yang sekolah sambil nyantri,” tandasnya. (Latifa Fitria)

BACA JUGA :  Cari Wawasan Soal Perguruan Tinggi, Pelajar SMAN 10 Bogor Kunjungi UGM
Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================