BOGOR, Today – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan KecaÂmatan Parungpanjang terkejut mengetahui rata-rata masa beÂlajar masyarakat di wilayahnya hanya 5,81 tahun.
Padahal, berdasarkan nilai yang dikeluarkan Dinas PendiÂdikan (Disdik) Kabupaten Bogor, lama sekolah warga ParungpanÂjang mencapai 7,02 tahun. “Yang disebut bupati itu versi Badan Pusat Statistik (BPS). Jadi, terÂgantung kita mau pakai hasil surÂvei yang mana,†papar Kepala UPT Pendidikan Kecamatan PaÂrungpanjang, Sutar Kolumbun.
Menurutnya, data yang diÂperhitungkan keduanya sangat kuat. Sebab, pada 2017 menÂdatang wilayah Parungpanjang harus bebas buta aksara. “Saat ini tinggal beberapa lagi yang seÂdang kami garap,†sebutnya.
Sutarbun -sapaan akrabnya-menjelaskan, singkatnya masa belajar warga disebabkan faktor perekonomian. Sehingga lebih memilih pendidikan nonformal seperti pondok pesantren jika putus sekolah. “Terutama desa yang paling tersisih seperti di Gintung Cilejet. Jadi mereka ikut pendidikan nonformal. Tapi sedikit yang putus sekolah lanÂjut ke pesantren. Lebih banyak yang sekolah sambil nyantri,†tandasnya. (Latifa Fitria)
Bagi Halaman