JAKARTA, TODAY—Musim mudik Lebaran tahun 2016, pemudik di Pulau Jawa bakal memiliki banyak alternatif jalur mudik. Selain telah beroperasinya Jalan Tol Cikopo- Palimanan, sejumlah ruas tol baru di pulau terpadat ini juga mulai bisa dilewati.
Menurut data Direktorat JenÂderal Bina Marga, total ada 95 km Jalan Tol baru di Pulau Jawa baik yang telah beroperasi maupun yang berstatus fungsional bisa diguÂnakan pada mudik Lebaran nanti.
Jalan tol baru ini akan melengÂkapi jaringan jalan tol yang sudah ada di Pulau Jawa sehinga panjang jaringan jalan tol yang dapat diguÂnakan untuk menunjang kegiatan mudik mencapai 668 Km.
Bukan hanya jaringan jalan tol, jaringan jalan nasional di utara PuÂlau Jawa alias Pantura juga siap diÂfungsikan. Ada sedikitnya 1.182 km jalan Pantura yang siap digunakan.
Alternatif lainnya adalah Jalan Lintas Tengah jawa sepanjang 1.056 km juga siap dilintasi pemudik, begitupun 1.270 km Jalan Lintas Selatan Jawa. Selain itu, ada pula jalur alternatif yang membentang dari ujung barat hingga timur Pulau Jawa yang panjangnya mencapai 2.230 km.
Bagi pemudik dengan sepeda motor, disediakan jalur-jalur alternatif seperti di Simpang Jomin yang sering dikenal dengan segitiga maut lantaran kepadatan di simpul persimpangan ini sangat luar biasa. PemoÂtor bisa belok kekiri di Johar Km 75 setelah By Pass Karawang, terus mengikuti jalan hingga bertemu persimpangan Krasak. Pemudik dengan sepeda motor punya alÂternatif pilihan, belok ke kanan untuk keluÂar di Cikalong Km 105, atau lurus menerus untuk keluar di Ciasem Km 125.
Dengan demikian pemudik yang menuÂju Cirebon dan daerah-daerah lain di Jawa Tengah dan Timur dapat menghindari keÂmacetan di Simpang Jomin.
Sejumlah instansi Pemerintah telah melakukan survei jalur mudik 2016. KeÂmenterian Pekerjaan Umum dan PerumaÂhan Rakyat (PUPR) yang juga bertanggung jawab menjamin kelancaran jalur mudik tengah menyiapkan skenario penanganan kemacetan di Jalan Tol.
Salah satu yang mendapat perhatian adalah Jalan Tol Cikopo-Palimanan di Pulau Jawa. “Kami telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mencegah dan mengurai kemacetan,†kata Menteri PUPR, Basuki HaÂdimuljono, Senin (6/6/2016).
Langkah pertama kata Basuki, adalah melakukan rekayasa arus lalulintas di semua Jalan Nasional dan Tol Jabodetabek menuju Cipali. “Kami akan dibantu petuÂgas dari Korlantas POLRI,†tutur dia.
Pihaknya dibantu Korlantas POLRI juga akan melakukan penertiban kendaÂraan yang berhenti di bahu jalan. “Yang terpenting juga sudah dipersiapkan sejak lama adalah integrasi pembayaran untuk menyingkat waktu transaksi di pintu tol,†kata Basuki.
Jika kemacetan telah terjadi dan telah mencapai 2 Km dari Gerbang Tol, akan diterapkan sistem jemput kartu kepada pengemudi untuk mencegah lamanya transaksi di gardu tol.
Tak dapat dipungkiri, banyaknya pengemudi yang memanfaatkan rest area saat mudik akan menjadi masalah kemacÂetan baru. Bagaimana bila rest area alias tempat istirahat penuh? “Akan dilakukan sistem buka tutup di tempat istirahat,†jawab dia.
Jika langkah-langkah di atas telah diÂlakukan namun tetap terjadi kemacetan, maka petugas di lapangan akan melakuÂkan strategi lawan arah alias contraflow. “Antisipasi bila volume kendaraan memÂbludak di Jalan Tol, maka langkah terakhir kendaraan akan dialihkan ke jalan arteri,†pungkas dia.
Basuki juga mengambil kebijakan unÂtuk mulai menghentikan pekerjaan besar agar lalulintas pemudik tidak terganggu dengan adanya pekerjaan jalan. “Kami sudah melakukan survei terpadu jalur mudik Lebaran 2016 bersama Korlantas POLRI dan Ditjen Hubungan Darat KeÂmenterian Perhubungan tentang persiaÂpan infrastruktur jalan dan Jembatan ke Jalur Pantura, Selatan Jawa, dan Jalan LinÂtas Sumatera di Februari dan Maret,†ujar Basuki.
Di Sumatera, infrastruktur jalan dan jembatan yang diantisipasi untuk menduÂkung persiapan jalur lebaran 2016 dari muÂlai Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Sumatera Barat hingga SuÂmatera Utara sepanjang 7.961 km. “Kami juga akan memfungsikan 42,7 Km jalan tol untuk antisipasi kemacetan di Sumatera,†kata Basuki.
Persiapan serupa juga dilakukan di Pulau Jawa. Adapun jalan dan jembatan yang menjadi perhatian terkait persiapan mudik lebaran di pulau jawa ada sekiÂtar 7.164,02 Km dari mulai Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur hingÂga Bali. “Juga memfungsikan 668 km jalan tol. Baik yang sudah beroperasi maupun yang baru bersifat fungsional (darurat),†sambung dia.
Wilayah lain juga mendapat perhatian yakni di Wulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang diantisipasi ada sekitar 2.482,19 km. “Pada H-30 sampai dengan H+10 Idul Fitri, pekerjaan utama di badan jalan akan diÂhentikan dengan kondisi fungsional baik dan akan diteruskan kembali setelah hari raya. Sehingga jalan bisa digunakan unÂtuk mudik. Pekerjaan yang tidak signifiÂkan mengganggu arus lalulintas pada beÂberapa ruas tetap berjalan sampai H-10,†pungkasnya.(Yuska Apitya Aji)
Bagi Halaman