Kendati perlambatan ekonomi nasionÂal masih berlangsung, BNI Life akan tetap optimistis jika hal itu tidak berdampak signifikan terhadap industri asuransi jiwa nasional. Hal ini mengingat potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia yang masih sanÂgat tinggi.
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mencatat perolehan premi bruto pada 2015 tumbuh sebesar 5,8 persen menÂjadi Rp 128,66 triliun. Sementara data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutÂkan densitas atau rasio premi per kapita nasional pada kuartal I-2016 mencapai Rp 1.063.860, dengan jumlah penduduk mencapai 257 juta jiwa.
“Penetrasi asuransi jiwa dan umum konvensional baru mencapai 2,37 persen pada kuartal I 2016 dari jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 257 juta jiwa. Berbekal produk-produk berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar, kami opÂtimistis dapat mencapai target untuk beÂrada di posisi lima besar asuransi nasional dari sisi ekuitas dan kinerja pada 2019,†lanjut Budi.
Sementara itu, Wakil Direktur UtaÂma PT BNI Life Insurance, Geger MauÂlana menambahkan, bahwa dua produk unit link andalan perusahaan yaitu BNI Life Stabil Syariah dan BNI Life Syariah Berimbang mendapatkan predikat SanÂgat Bagus. Pencapaian ini tak lepas dari pengelolaan investasi yang prudent oleh manajemen BNI Life, dikelola secara khusus oleh komite investasi mereka. (Winda/net)