“Saat ini, LPS tengah me­nyiapkan diri sebagai pen­jamin simpanan dan penan­ganan resolusi bank dengan peran yang lebih besar sep­erti yang diamanatkan dalam UU PPKSK,” jelas Fauzi.

Direktur Eksekutif Keuangan LPS, Budi Santosa menguraikan, total aset LPS yang mencapai Rp66 triliun per April 2016, kebanyakan datang dari investasi di Surat Berharga Negara (SBN) den­gan rata-rata pertumbuhan 25,62 persen setiap tahun.

BACA JUGA :  Bawolato Nias Geger, Penemuan Mayat Pria Mengapung di Sungai Hou Sumut

Selain itu, selama em­pat bulan pertama di 2016, LPS pun telah membuku­kan pendapatan sebe­sar Rp6,3 triliun, pendapatan premi sebesar Rp 4,7 tril­iun, pendapatan investasi Rp 1,5 tril­iun, dan beban Rp 0,4 triliun. Den­gan posisi surplus sebesar Rp5,9 triliun.

BACA JUGA :  Tak Sama dengan Nyamuk yang Lain! Ini Dia 5 Ciri Nyamuk Penyebab DBD

“Posisi total aset Rp66 triliun, terdiri dari in­vestasi Rp 64,5 triliun, piutang Rp 1,1 triliun, kas dan setara kas Rp 188 miliar, aset tetap Rp 113 miliar, dan aset lain-lain sebesar Rp 82 miliar,” tut­up Budi. (Win­d a / net)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================