LONDON– Upaya Maria SharapoÂva mengajukan banding pada Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) usai dihukum skors dua tahun tak boleh terlibat dalam dunia tenis, semata-mata hanya untuk menyelamatkan kariÂernya. Petenis Rusia itu hanya ingin kariernya berakhir denÂgan manis dan tanpa cela.
Ya, Federasi Tenis InterÂnasioan (ITF) menjatuhkan sanksi itu padanya usai terÂbukti bersalah menggunakan zat terlarang dalamolehara, meldonim dalam Australia Open 2016, Januari lalu. Sejak itu, Sharapova pun dilarang bermain sembari menunggu penyidikan usai.
Sharapova pun menoÂlak hukuman tersebut dan akan melakukan banding. Menurut petenis 29 tahun itu, hukuman larangan berÂmain selama dua tahun m e r u p a kÂan sanksi yang kasar dan tidak adil untuk karier tenis p r o f e Âsionalnya.
Lima kali juara grand slam itu mengakui memakai MeldoÂnium untuk masalah sakit dada dan potensi diabetes sejak 2006. Sayangnya, ia dan tim kepelaÂtihannya tidak teliti membaca rekomendasi obat yang berpoÂtensi dilarang oleh Badan DopÂing Dunia (WADA) yang biasanya dikeluarkan setiap Desember. Meldonium baru dilarang untuk pemakaian di olahraga sejak 1 Januari 2016.
Efek dari hukuman itu diÂyakini akan membuat mental Sharapova turun. Menurut manÂtan pelatihnya, Gabe Jaramillo, Sharapova bukan tipe atlet yang mudah menyerah. “Sharapova itu cerdas dan sangat suka komÂpetisi. Ia akan terus berlatih dan berjuang keras menghapus huÂkumannya. Ia hanya mau menÂgakhiri kariernya dengan manis tanpa noda,†jelasnya mengutip BBC Sport, Jumat (10/6/2016).
Dikecam Federer
Menurut Roger Federer, apa yang dilakukan oleh Sharapova adalah suatu kesalahan yang fatal, alasan yang dibuat oleh SharapoÂva tidak pernah masuk akal. FeÂderer mengatakan bahwa setiap pemain harus tahu apa yang maÂsuk ke dalam tubuh mereka.
“Tak peduli itu dilakukan dengan sengaja atau tidak, saya tidak melihat adanya perbedaan di antara itu semua,†ujar FeÂderer seperti diwartakan EurosÂport, Jumat (10/6/2016).
“Anda harus tahu apa yang masuk ke dalam tubuh. Anda harus yakin 100 persen apa yang terjadi. Jika tidak, maka Anda akan terlibat dalam maÂsalah besar,†tambah petenis asal Swiss tersebut. “Tentu saja dirinya memiliki hak unÂtuk melawan kasus tersebut seperti orang lain. Namun, saya adalah orang yang tidak menolÂeransi hal seperti itu. Saya tetap dalam pendirian saya bahwa darah harus disimpan unÂtuk 10 sampai 20 tahun kemudian. Itu membuat orang lain takut unÂtuk melakukan d o p i n g , †t and a s Ânya. (RiÂshad/ Net)
Bagi Halaman