Untitled-13Satu bulan jelang ramadan, penjualan sepeda motor di Indonesia masih belum juga melaju kencang. Asosiasi In­dustri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan kendaraan roda dua sepanjang Mei 2016 sebanyak 461.506, turun 1,7 persen dibanding­kan periode yang sama tahun lalu 469.630 unit.

Sementara jika dibandingkan re­alisasi penjualan April 2016, terjadi penurunan yang lebih besar yaitu 3,5 persen karena pada bulan keem­pat, industri sepeda motor nasional masih mampu menjual sebanyak 478.036 unit.

Data AISI menunjukkan secara kumulatif, sepanjang Januari-Mei 2016 penjualan sepeda motor na­sional baru menyentuh angka 2,44 juta. Di mana Honda masih menjadi pemimpin pasar, diikuti oleh Yama­ha, lalu Kawasaki.

BACA JUGA :  Cemilan Lebaran Kumpul Keluarga, Ini Dia Gabin Vla Ubi Ungu yang Lezat

Sementara pada lima bulan per­tama tahun lalu, produsen sepeda motor anggota AISI masih mampu penjualan sebesar 5,79 persen tersemenjual 2,59 juta unit. Penurunan but, menjadi penanda bahwa daya beli masyarakat Indonesia belum pulih. Padahal seperti diketahui, penjualan sepeda motor, mobil, dan semen menjadi salah satu indikator tingkat konsumsi masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi. ­

Sebelumnya, manaje­men PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berharap pertumbuhan kredit kendaraan bermotor bisa tembus dua kali lipat sepanjang Juni 2016, bertepatan dengan ma­suknya Ramadan sampai Lebaran. Henry Koenaifi, Direk­tur BCA mengatakan, peningkatan permintaan kredit otomotif meru­pakan tren musiman yang terjadi dari tahun ke tahun jelang Idul Fitri. Henry menyebut peningkatan per­mintaan kredit kendaraan bermotor bisa tembus 8-10 persen sepanjang Juni-Juli 2016. “Masyarakat akan mengejar kredit otomotif ketimbang kredit pemilikan rumah (KPR). Mer­eka kan mau ganti mobil atau beli mobil untuk dibawa pulang mu­dik. Jadi, bulan Juli, kredit otomotif bakal naik dua kali lipat ketimbang bulan-bulan biasanya,” tutur Henry. Namun, sambung dia, setelah perayaan Idul Fitri, penyal­uran kredit otomotif akan kembali normal. Normal dalam hal ini tidak berarti lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.(Yuska Apitya/dtk)

BACA JUGA :  Lauk Praktis untuk Makan Siang, Suun Goreng Telur dan Kol yang Enak dan Nikmat
Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================